Saat melihat susunan Caleg PAN, ada sedikit kejutan. Incumbent Athari Ghauthi Ardi hanya ditempatkan di nomor urut 5. Padahal, 2019 lalu, saat dia masih bukan siapa-siapa, dia mendapatkan nomor urut 1. Di nomor urut 1, PAN menempatkan kader perempuannya Andi Tridesliana, 2 Asnawi Bahar, 3 Banta Tjut Isya, 4 Dean Asli Chaidir, 6 Muh Nadrika, 7 Nusyirwan, 8 Tommi Hidayat. Incumbent Asli Chaidir dipastikan tak maju lagi dan digantikan anaknya Dean Asli Chaidir.
Dari Partai Demokrat, Darizal Basir kembali menjadi nomor urut 1 dan memasuki periode keempatnya menjadi anggota DPR RI. Diikuti nomor urut 2 Imelda Sari, 3 Suwirpen Suib yang merupakan Wakil Ketua DPRD Sumbar, 4 Yandri Sudarso, 5 Syafrizal Bahar, 6 Iva Dewi Permata, 7 Ichwan Ruslan, 8 Hasanuddin. Diperkirakan, Darizal dengan basis Pessel akan mendapatkan perlawanan sengit dari Suwirpen dari Padang.
Dari Dapil Sumbar II, Partai Gerindra masih mempercayakan Ade Rezki Pratama di nomor urut satu, sama dengan 2019 lalu. Ade diperkirakan akan kembali mendapatkan kursi DPR 2024, dan membuka peluang kursi kedua untuk Gerindra, meskipun berat. Di bawah Ade nomor 2 diisi Erizal Chaniago, 3 De Bunga Puti Bungsu, 4 Ketua DPRD Kota Pariaman Harmen Agus Bulyandi (Andi Cover), 5 Lidia Asmawarni dan 6 Ketua DPRD Pasaman Bustomi.
Golkar juga kembali menempatkan incumbent John Kenedy Azis di nomor urut 1 seperti 2019. Meski disebut-sebut akan maju Pilkada Padangpariaman, JKA tetap diunggulkan Golkar. Nomor urut 2 ada nama Desrizal, 3 Dhifla Wiyani, 4 mantan calon Bupati Limapuluh Kota Muhammad Rahmad, 5 putra Emil Salim yaitu Rosdinal Salim, dan 6 Septri Lisayani. Satu nama disebut-sebut akan diganti saat DCT dengan salah seorang kepala daerah di Sumbar.
Incumbent PKS Nevi Zuairina mendapatkan nomor urut 1 untuk Pemilu berikut. 2019, Nevi hanya di nomor urut dua, meski saat itu suaminya Irwan Prayitno masih berstatus Gubernur Sumbar. Di nomor urut 2, ada nama Wali Kota Payakumbuh dua perioder Riza Falepi, 3 Anggota DPRD Sumbar Muhammad Ridwan, 4 M Iphan, 5 Sofia Astuti dan 6 Rudi Wirawan Rusli. Agak berat tampaknya lawan Nevi kali ini, apalagi Irwan juga maju ke DPR RI dari Dapil Sumut III. IP juga nomor urut 1.
Incumbent PAN Guspardi Gaus tidak menempati urutan 1 pada Pemilu 2024 ini. Bos Citra Swalayan ini hanya diberikan nomor urut 4 oleh partainya. Hal itu kurang lebih sama dengan Pemilu 2019 lalu. Guspardi kini harus bersaing dengan nomor urut 1, Arizal Aziz, 2 Arnold Shinaro, 3 Resty Yulanda, 5 HD. Dianovri Harpama dan 6 Yennita. Melihat komposisi ini, Guspardi diperkirakan bisa kembali melanjutkan perjalanan kedua periodenya di Senayan.
Meski kali ini berstatus incumbent, Rezka Oktoberia belum mendapatkan nomor urut 1 dari partainya, hanya nomor 2. Demokrat tetap mempercayakan nomor puncak itu kepada Mulyadi yang 2019 juga di nomor yang sama. Mulyadi sebenarnya incumbent, kalau tak mundur karena maju Pilgub Sumbar 2020. Kini, keduanya kembali bersaing memperebutkan kursi. Nomor urut 3 Teuku Muhammad Gadaffi, 4 Irfan Rizki Pratama, 5 Hengky dan nomor urut 6 Frissilia Zetira.
Incumbent terakhir, ada Muhammad Iqbal dari PPP yang hanya berada di nomor urut 2. Dia berada di bawah Ketua DWP PPP Sumbar Hariadi di nomor urut 1. Keduanya bersaing ketat pada 2019 dengan kemenangan tipis Iqbal dan duduk periode ketiga di Senayan. Nomor 3 Pustita Sari, 4 Tosriadi Jamal, 5 Perismon dan 6 Claude Onnie Chandra. Kali ini, persaingan diperkirakan akan kembali antara M Iqbal dan Hariadi, itupun kalau PPP bisa meraih kursi.
Itulah, 14 incumbent dengan nomor urutnya, meski 1 sudah ‘mewariskan’ kepada anaknya di Dapil Sumbar 1. Nomor urut memang tidak begitu penting, tapi kadang juga berpengaruh kepada pemilih. Bagi yang nomornya tidak terlalu cantik, ingatlah kata-kata pendiri Apple Steve Jobs. “Kami tidak pernah khawatir terhadap angka-angka. Apple selalu mencoba berfokus pada produk karena sebuah produk benar-benar akan membuat perbedaan.” Berada di nomor berapa pun, kalau memang terbaik, rakyat akan memilih. (Wartawan Utama)
















