“Melalui festival ini memperlihatkan bangsa dan negara ini memang memiliki perbedaan luar biasa. Nilai-nilai budaya yang dihidupkan di setiap negeri mampu menerangi seluruh nusantara. Mari kita terangi lilin kecil di pelosok negeri,” ajaknya.
Mahyeldi juga mengapresiasi hadirnya Bazar Merah Putih yang berhasil menggerakkan ekonomi di Kota Padang. Ada transaksi ekonomi yang berdampak meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Saat ini pertumbuhan ekonomi Sumbar hingga Juni di atas 5 persen, mendekati pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan capaian ini, Sumbar memberikan kontribusi positif secara nasional. Selain itu, inflasi juga terkendali. “Hingga Juni, inflasi di angka 2 persen. Mudah-mudahan bisa stabil,” terangnya.
Anggota DPRD Provinsi Sumbar yang juga Wakil Ketua HTT Padang, Albert Hendra Lukman mengatakan Festival Adat Nusantara dan Bazar Merah Putih berdampak peningkatan kunjungan wisatawan lokal dan perputaran uang yang besar. Berdasarkan pengamatan visual, pengunjung lebih ramai dibandingkan bazar tahun lalu. Jika tahun lalu kunjungan berdasarkan karcis yang terjual mencapai 20 ribu. Maka tahun ini tanpa menggunakan karcis, estimasi kunjungan mencapai 30 ribu.
Sementara, jumlah perputaran uang dari stand yang disediakan hampir mencapai Rp2 miliar. “Ada 40 stand kuliner, 40 stand promosi dan 15 stand kuliner tradisional seperti lamang tapai gorengan yang disediakan. Dengan jumlah stand ini menurut panitia, perputaran uang hampir mencapai Rp2 miliar,” terang Albert.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah menyampaikan, festival ini diisi penampilan atraksi 15 etnis. Di antaranya, Minang, Mentawai, Batak, Melayu, Nias, Sunda, Jawa, Bali, NTT, India, Tionghoa, dan lainnya. “Persiapan kegiatan ini sudah kami mulai sejak awal Juni hingga 100 persen awal Agustus” sebutnya.
Selain memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI kegiatan ini sangat istimewa, karena jarang dilaksanakan. Melalui kegiatan ini juga bisa menepis sedikit banyaknya tentang Provinsi Sumbar yang intoleransi. “Sumatera Barat itu provinsi yang damai, toleransi dan bisa menerima berbagai keberagaman yang ada” ujarnya.
Dia juga menceritakan, masyarakat Sumbar terutama Kota Padang sangat antusias menyaksikan penampilan atraksi dari berbagai etnis pada festival ini. “Hampir setiap malamnya kursi yang disediakan selalu penuh dan itu sampai larut malam” sebutnya.
“Kita sama berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, karena jika dikaitkan dengan kebudayaan, salah satu tantangan saat ini menjaga dan mewariskan kepada generasi selanjutnya” ungkap Syaifullah.
Sebelumnya, kegiatan festival dan bazar dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, serta undangan penting lainnya. (**)

















