PADANG, METRO – 80 hari jelang pemungutan suara Pemilu Legislatif (Pileg), situasi politik semakin panas. Bahkan, belasan baliho atau alat peraga kampanye (APK) calon anggota DPR RI Dapil Sumbar 1 Andre Rosiade di dua kecamatan di Kabupaten Dharmasraya dirusak. Kejadian ini hanya berselang dua hari dari road show Andre Rosiade ke kabupaten pemekaran itu.
Kader Partai Gerindra di Dharmasraya, Barisal, Selasa (29/1) pagi menemui hal tersebut dan langsung berkoordinasi dengan Partai Gerindra dan tim kampanye Andre Rosiade. Dia mendapati, sejumlah baliho Andre Rosiade di Kecamatan Sungai Rumbai dan Kecamatan Koto Besar dirusak orang tak dikenal (OTK).
“Saya melihat paginya banyak baliho kader Gerindra Andre Rosiade yang dirusak. Tentunya hal ini sangat disayangkan. Di saat pesta demokrasi seperti ini, harusnya kita saling menghargai. Kalaupun ada persaingan, jangan sampai merusak APK orang lain. Kami ingin hal ini tidak terjadi lagi,” katanya yang juga langsung melaporkan ke Andre Rosiade.
Dihubungi terpisah, Andre Rosiade juga telah mendapati informasi perusakan APK-nya di Dharmasraya. Bahkan, dari foto-foto yang diterima, dipastikan hal itu dilakukan manusia, bukan karena hujan atau rusak. Karena, jejaknya jelas, ada yang sengaja dihilangkan namanya, fotonya, ada juga yang kayunya yang dirusak.
“Ini tentu disengaja. Dicurigai, hal ini ada hubungannya dengan kampanye kami di banyak titik di Dharmasraya sepanjang 26-27 Januari kemarin. Begitu antusias warga di Dharmasraya dikunjungi calon anggota DPR RI yang juga menyosialisasikan Prabowo-Sandi di tengah-tengah mereka,” sebut Andre yang juga juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi ini.
Andre menyadari, di Dharmasraya sekarang digadang-gadangkan akan menjadi “lumbung” suaranya pesaing Prabowo-Sandi. Namun, hal itu ternyata tidak terlihat saat Andre Rosiade dan tim mendatangi grass root (akar rumput) di Dharmasraya. Karena mayoritas mereka menginginkan ganti Presiden 17 April 2019 ini.
“Bagaimana tidak, warga Dharmasraya ini mayoritas petani karet dan kelapa sawit. Komoditi yang saat ini harganya hancur-hancuran setelah Pak Jokowi memimpin 4 tahun terakhir. Tentunya mereka ingin Pak Prabowo dan Bang Sandi yang menuntaskan masalah mereka. Harga sawit dan karet akan stabil kalau Pak Prabowo terpilih,” kata Wasekjen DPP Partai Gerindra ini.
Andre mengutuk keras pihak-pihak yang merusak APK-nya di Dharmasraya. Baik yang melakukan, apalagi yang memerintahkannya. Karena, hal ini adalah cerminan demokrasi yang masih buruk di Dharmasraya. Tidak memberikan kesempatan kepada seseorang caleg untuk menyosialisasikan diri di tengah-tengah masyarakat.
“Saat kami turun ke lapangan, sambutan begitu hangat. Warga bercerita tentang sulitnya hidup di saat sekarang ini. Baik dari segi mencari pekerjaan, harga jual hasil kebun yang rendah dan sebagainya. Mereka begitu menginginkan, 2019 ini ganti Presiden yang akan membuat hidup mereka adil dan makmur,” sebut ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre mengaku tidak akan patah semangat karena hal ini. Bahkan, dia akan semakin intens datang ke Dharmasraya dan mengampanyekan Prabowo-Sandi di sana.
“Tim kami juga tidak gentar dan akan terus berusaha memasang atribut di Dharmasraya. Kami minta Bawaslu dan aparat kepolisian juga melirik hal ini. Jangan sampai terjadi pada caleg-caleg lain,” kata Andre yang masih mendiskusikan dengan tim, apakah akan melaporkan hal ini ke pihak berwajib. (zek)