PADANG, METRO – Meskipun pencarian korban tenggelam di Banjir Kanal, Kelurahan Ujung Gurun, Kecamatan Padang Selatan dihentikan, namun pihak keluarga korban akan tetap mengusahakan pencarian. Hal tersebut diungkapkan oleh ibu korban, Widayanti Muaz saat ditemui di rumahnya, Selasa (29/1).
Menurutnya, ia akan tetap mengusahakan pencarian anaknya yang bernama Hilda (25) yang hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya.
“Kalau dari keluarga, kami menginginkan jika benar anak kami meninggal dunia, agar jenazahnya bisa ditemukan dan akan kami semayamkan,” ujarnya.
Ia mengatakan, dirinya meminta perusahaan tempat Hilda bekerja bertanggung jawab penuh dalam pencarian anaknya itu hingga ditemukan.
“Saat kejadian itu, Hilda masih dalam pengawasan perusahaan tempat ia bekerja dan kami menginginkan perusahaan bertanggung jawab hingga anak saya ditemukan,” lanjutnya.
Ia mengatakan, Selasa (29/1) merupakan hari terakhir pencarian Hilda yang ditanggung oleh perusahaan tempat ia bekerja.
“Kata orang perusahaan itu mereka akan membiayai pencarian Hilda hingga tiga hari dan sudah dimulai sejak Minggu,” lanjutnya.
Ia menuturkan bahwa dirinya akan melakukan shalat gaib besok bersama keluarga dan masyarakat terdekat.
“Senin pekan lalu kami sudah melakukan yasinan dan jika masih belum ditemukan, kami akan melaksanakan shalat gaib,” tutupnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Padang, Kompol Asril Prasetya melalui Kanit Lakalantas Polresta Padang AKP Muzhendri mengatakan, untuk saat ini sopir yang juga merupakan manager Living Plaza tempat Hilda bekerja telah dinyatakan sebagai tersangka, namun belum ditahan dan masih dalam pengawasan.
Muzhendri mengaku belum bisa menerapkan pasal yang akan dikenakan terhadap tersangka karena masih menunggu pengembangan penyidikan dan pencarian korban.
“Jika ditemukan akan dilakukan pemeriksaan terhadap korban apakah terdapat luka atau lainnya. Kami juga akan melakukan pemanggilan beberapa orang saksi untuk memperdalam pengembangan kasus ini,”pungkas Muzhendri.
Seperti di ketahui sebelumnya, Hilda merupakan korban dari sebuah mini bus Daihatsu Xenia B 2432 SYG yang terperosok masuk Banda Bakali pada Minggu (20/1) sekitar pukul 23.30 WIB yang diduga akibat jarak pandang sopir yang terbatas saat hujan deras melanda Kota Padang saat itu.
Dalam kejadian tersebut, Warso yang merupakan sopir sekaligus Manager Living Plaza dapat menyelamatkan diri dengan keluar dari mobil tersebut. Namun Hilda yang masih berada dalan mobil tersebut tidak dapat menyelamatkan diri sehingga terbawa arus deras Banda Bakali.
Keesokan harinya, Senin (21/1) mobil tersebut berhasil ditemukan dan dikeluarkan oleh mobil derek Polresta Padang yang dibantu oleh warga. Namun Hilda tidak ditemukan di dalam mobil tersebut dan diperkirakan hanyut terbawa arus. Sepekan pencarian Hilda, tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI dan masyarakat ini belum juga menemukan keberadaan Hilda. (r)