Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga melalui Kepala Bidang Pariwisata Tanah Datar Efrison, menyampaikan bahwa pelaksanaan satu nagari satu event merupakan upaya pemerintah dalam menggali potensi dan kearifan lokal di nagari tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Jika nagari bersangkutan ingin berpartisipasi pada program unggulan tersebut, event di nagari itu akan dimasukkan ke dalam kalender event daerah dan dibantu anggaran sebesar Rp50 juta.
“Ada tahapan dan proses yang kita lakukan bagi nagari, pertama kita akan menyurati dan koordinasi dengan pihak nagari apakah mereka siap atau mau untuk menggelar progul ini, kedua kalau sudah siap akan kita masukkan dalam kalender event dan di bantu Rp50 juta kepada nagari tersebut, terakhir kita kasih pendapat bahwa dengan dana tersebut kemungkinan memang tidak cukup maka dari itu di harapkan panitia kreatif untuk mencari tambahannya,” ujar dia.
Terpisah, Sekretaris Bappeda dan Litbang Tanah Datar Adrianti Rustam menilai, bahwa hadirnya sejumlah perangkat daerah disetiap pelaksanaan satu nagari satu event adalah bentuk dukungan terhadap program pemerintah daerah.
Selain itu, hadirnya sejumlah OPD termasuk camat di setiap pelaksanaan satu nagari satu event di Tanah Datar karena adanya undangan dari nagari penyelenggara event, hal itu sama saja dengan memenuhi undangan Musyawarah Nagari (MusyNag).
“Kalau hadirnya OPD di setiap perhelatan satu nagari satu event dinilai menghabiskan anggaran, otomatis OPD yang menghadiri undangan MusNag tersebut juga menghabiskan anggaran, kan sama juga seperti itu,” kata dia.
Dia juga menyebut, setiap program pasti memiliki dampak positif dan negatifnya, termasuk juga program unggulan satu nagari satu event di Tanah Datar. Jika itu dilakukan dengan niat yang baik maka hasil yang didapat juga akan baik. Bak ibarat pepatah “apa yang ditanam itulah yang akan dituai”.
Namun kata dia, program tersebut dinilai sangat bagus dengan mengangkat kembali budaya dan kearifan lokal di nagari. Bahkan upaya Bupati tersebut juga di apresiasi oleh salah satu media televisi di Kota Padang, yaitu Kepala Daerah Best Leader kategori pelestarian budaya. (ant)




















