LIMAPULUH KOTA, METRO–Kepala Badan Keuangan (BK) Kabupaten Lima Puluh Kota, Win Hari Endi, mengakui belum mencairkan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, sejak bulan April-Juni. Karena, saat ini kas daerah khusus untuk TPP ASN sedang kosong.
”Ini karena memang keuangan daerah khusus untuk TPP ASN sedang kosong. Dan InsyaAlloh jika dana bagi hasil sudah ditransfer ditambah PAD kita sudah tersedia, maka kita segera akan bayarkan,” ungkap Win Hari Endi, ketika ditanya wartawan di kantornya komplek perkantoran Pemkab Lima Puluh Kota di Bukik Limau, Sarilamak, Harau, Selasa (8/8).
Dia menyebut, sebagai ASN ikut merasakan. Namun, keuangan daerah saat ini memang sulit. Ditambah, dana transfer triwulan II masih ditunggu dan realisasi PAD sampai Juni baru berkisar 45 persen. “Karena sumber dana pembayaran TPP itu dari PAD dan bagi hasil. Jadi bila sudah di transfer dana bagi hasil triwulan II dan penerimaan lain yang sah, maka kita segera cairkan TPP ASN Lima Puluh Kota,” ungkap Win Hari Endi.
Disampaikannya, masing-masing ASN menerima TPP dengan jumlah yang berbeda-beda. Namun, disampaikan Win Hari Endi, secara garis besar setiap bulan menghabiskan anggaran sekitar 4 M untuk TPP ASN Pemkab Lima Puluh Kota. “Kalau untuk masing-masing aSN berbeda-beda besaran yang diterima, tetapi secara keseluruhan sekitar 4 M setiap bulan,” ucapnya.
Mirisnya, sudalah terlambat dicairkan, yang idealnya dibayarkan setiap bulan, anggaran untuk TPP ASN Lima Puluh Kota ini hanya dianggarkan dalam APBD Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2023 sampai 6 bulan mulai Januari-Juni. Sementara untuk 6 bulan berikutnya dari Juli-Desember tidak lagi dianggaran. Dengan arti kata, ASN Kabupaten Lima Puluh Kota untuk 6 bulan kedepan bekerja tanpa ada TPP.
Dia berharap sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lima Puluh Kota, bisa digenjot maksimal. Karena, dengan PAD yang diperoleh sesuai target yang disepakati dengan DPRD, maka dapat menjadi sumber pendapatan yang bisa membiayai berbagai kegiatan-kegiatan dan program-program Pemerintah Daerah kedepan. “Kita memang menggenjot PAD untuk tahun ini, dan memang sektor paling besar penerimaan PAD itu dari pajak,” sebutnya.




















