Sudah menjadi pengetahuan umum di paddock MotoGP bahwa dua pabrikan Jepang yang tersisa saat ini, yakni Honda dan Yamaha, sedang mengalami kesulitan membangun motor kompetitif untuk menghadapi dominasi Ducati.
Dengan “membajak” Rins dari Honda, Yamaha telah melemahkan kekuatan rival pabrikan senegaranya itu dalam urusan pengembangan motor.
Rins adalah sosok pembalap berpengalaman. Punya jam terbang tinggi. Talenta alaminya sebagai pembalap sudah diakui.
Sejauh musim 2023 ini berjalan, hanya Rins yang mampu memenangi balapan bersama Honda. Yaitu di MotoGP Amerika Serikat.
Tiga pembalap lainnya, termasuk Marc Marquez sekalipun, belum mampu memetik kemenangan.
Kemudian, Rins punya pengalaman panjang mengendarai dan mengembangkan motor bermesin empat silinder segaris -mesin yang masih dipertahankan oleh Yamaha sampai saat ini.
Pembalap Spanyol itu lima tahun membalap di atas Suzuki GSX-RR 1000 pada musim 2017-2022. Dan bukan hanya mengendarai “sekadarnya”, Rins juga memenangi lima balapan bersama Suzuki.
Maka, tidaklah berlebihan jika Lin Jarvis menyebut Rins sebagai aset besar bagi Yamaha. ‘’Dengan senang hati kami menyambut kehadiran Alex di Yamaha MotoGP. Dia adalah aset luar biasa bagi kami,’’ ucapnya.
Pengalaman, Rins ditambah dengan mengendarai Honda RC213V sejak awal musim ini. Juga memenangi balapan dengan motor Honda itu.
Ini, sekali lagi, menjadi keuntungan besar bagi Yamaha. Rins paham kelebihan dan kelemahan Honda. Juga memiliki data-data tentang motor yang ditungganginya selama membela LCR Honda tersebut.
Dengan keputusan merekrut Rins, maka Yamaha telah selangkah lebih maju ketimbang Honda dalam upayanya untuk kembali bangkit dan kompetitif. (jpg)
