Pedagang Raup Untung
Sementara, hal berbeda di alami oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) makanan dan minuman yang berjualan di lokasi demonstrasi. Mereka meraup keuntungan yang berlipat selama aksi demontrasi yang berlangsung selama empat hari ini.
“Alhamdullilah, dagangan saya berupa air mineral dan teh es laris manis selama aksi demontrasi di depan kantor Gubernur Sumbar,” ucap Upik penjaja minuman mineral selama aksi demontrasi.
Upik menjelaskan, dalam aksi demontrasi ini, dirinya berhasil menjual empat kardus air mineral setiap hari, dan puluhan tes es. “Untuk air mineral, saya mematok harga Rp5.000 per botol, dan teh es saya juga mematok harga Rp5.000 per gelas,” ucapnya.
Tuntutan Pendemo
Untuk diketahui, selama di Padang, para demontrans menginap di Masjid Raya Sumbar. Dalam aspirasinya, empat hal yang menjadi tuntutan mereka. Aksi ini dilakukan berkaitan dengan rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) dan konflik Agraria di Nagari Air Bangis.
Sejumlah tuntutan dilayangkan pendemo. Diantaranya, mereka menuntut agar Gubernur mencabut usulan tentang PSN kepada Menteri Koordinator kemaritiman dan Investasi. Hal itu tercantum dalam surat No: 070/774/BALITBANG-2021.
Massa juga menuntut gubernur membebaskan lahan masyarakat Air Bangis dari kawasan hutan produksi. Selain itu, massa juga meminta agar masyarakat bisa menjual hasil sawitnya kemanapun dengan bebas.
Demonstran juga menuntut Kapolda Sumbar agar menarik mundur seluruh Brimob yang berada di lahan masyarakat air bangis.
Sebelumnya kata massa aksi, dua orang teman mereka juga ditahan oleh Polda Sumbar. Aksi ini turut meminta agar Kapolda membebaskan teman-teman mereka yang ditahan. Mereka meminta Kapolda untuk menghentikan kriminalisasi terhadap masyarakat Air Bangis. (cr2)
