SAWAHLUNTO, METRO–Atas keresahan warga Kota Sawahlunto baru baru ini dengan banyaknya Hewan Penular Rabies (HPR) bergentayangan disikapi segera oleh Pemko Sawahlunto. Buktinya, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto perdana menggelar eliminasi hewan jenis anjing liar pada malam hari, dengan mengajak gabungan Satpol PP, TNI dan Polri Rabu (20/7).
Heni Purwaningsih, SP, MP, selaku Kadis DKP3 mengungkapkan di ruang kerjanya Kamis (21/7) pagi, pihaknya baru pulang jelang subuh setelah semalaman melakukan eliminasi pada HPR (Hewan Penular Rabies).
“Baru bulan Juli tahun 2023, kita lakukan eliminasi di malam hari. Hal ini adalah untuk efiensi waktu dan jumlah tangkapan yang banyak. Ternyata memang manjur eliminasi HPR di malam hari. Dimulai pukul 21.00 WIB Rabu (20/7) sampai 04.30 WIB Kamis (21/7) dini hari. Bersama tim gabungan kita menangkap sebanyak 30 ekor anjing liar,” ujarnya.
Disebutkannya biasanya kalau siang hari HPR tersebut diikat pemiliknya atau lari, sehingga sulit menangkapnya.
Untuk wilayah eliminasi HPR malam tersebut dilaksanakan di Kecamatan Lembah Segar dan Sekitar Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin.
“Ini berdasarkan permintaan masyarakat karena keberadaan HPR tersebut sudah meresahkan. Ditakutkan warga akan terkena gigitan dari hewan yang terjangkit rabies. Informasi warga memang hewan anjing yang dominan, hewan jenis monyet dan kucing belum ada laporannya. Penangkapan menggunakan jaring besar dan dinaikan ke mobil pick up,” jelasnya.
Kadis DKP3 Heni Purwaningsih menghimbau warga sebagai pemilik HPR untuk dapat bertanggungjawab atas hewan piaraannya. “Datangi UPTD Hewan kami, lakukan pemeriksaan rutin dan vaksinasi hewan piaraannya. Agar jangan sampai merugikan warga sekitar dengan gigitanya yang mengandung rabies,” pungkasnya. (pin)
