SOLOK, METRO–Siswa SMPN 4 Kota Solok mendatangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Para siswa melaksanakan Materi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ke Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Regional Solok.
Kurikulum Merdeka P5 diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia pada tahun 2021 dengan tujuan memberikan kebebasan dan kemandirian pada siswa dalam menentukan pendidikan sesuai dengan minat dan bakat.
Tema P5 dalam pembelajaran kini masuk pada gaya hidup berkelanjutan dengan mengolah sampah organik dan anorganik. Kegiatan P5 ini dilakukan setiap hari Jumat dan Sabtu dengan tujuan setelah dilakukan survey maka akan dilaksanakan praktek langsung di sekolah.
Forget Siswanto, selaku narasumber kegiatan dan Sub Koordinator Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Sampah mengataka, Dinas Lingkungan Hidup sangat mengapresiasi kegiatan ini.
“Karena bisa mengubah mindset anak muda dengan menyosialisasikan apa itu sampah yang dihasilkan dari rumah tangga maupun non rumah tangga,” ungkapnya.
Sebagai anak muda dan generasi penerus bangsa, saya berharap agar bisa mengajak orang-orang di lingkungan sekitar tempat tinggal dimulai dari keluarga dan tetangga untuk memilah sampah mana yang organik dan non-organik,” kata Forget
Sementara Riskha Alkha Putri, guru menilai Dinas Lingkungan Hidup yang sudah memberikan banyak ilmu kepada siswanya dan berharap agar siswa bisa mengolah sampah organik dan anorganik dan akan menjadi Proyek P5 Tahun ini.
“Sengaja kami membawa siswa ke TPA langsung agar bisa melihat tata cara pengolahan kompos secara langsung,” tambahnya. (vko)
