PDGPARIAMAN, METRO – Ruas Jalan Malalak agaknya cukup rawan dilewati kendaraan truk berukuran besar seperti Fuso. Terbukti Jumat kemarin, dua unit truk fuso sempat terperosok di ruas jalan Malalak, tepatnya di Jorong Bukik Lambeh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. Seperti pantauan koran ini Kamis kemarin, kedua truk fuso itu tampak terperosok ke sisi jembatan Bailey yang ada di kawasan itu.
Diduga, kedua kendaraan tersebut terpeleset saat akan menaiki jembatan bailey yang ada di kawasan itu. Akibatnya, satu diantaranya terperosok ke selokan jalanan, dan satu kendaraan lainnya nyaris tersangkut di badan jembatan.
Pantauan koran ini sepanjang kemarin, kasus terperosoknya kedua kendaraan truk fuso tersebut tak ayal menyebabkan terhambatnya laju arus kendaraan dari arah Bukittinggi atau Padang selama beberapa saat.
Baru setelah mobil derek berhasil mengevakuasi kedua kendaraan tersebut, arus lalu lintas kendaraan pun kembali berjalan normal. Kasus kecelakaan tersebut juga tampak langsung ditangani pihak kepolisian dalam hal ini jajaran Satlantas Polresta Bukittinggi.
Kenyataan itu diakui Camat Malalak, Ricky Eka Putra, saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, kemarin.
Lebih jauh Ricky Eka Putra menegaskan, seperti diketahui selama ini ruas jalan Sicincin-Malalak sebenarnya memang tidak layak dilewati kendaraan dengan tonase berat. Hanya saja menurutnya, pada saat tertentu tetap sering dijumpai kendaraan bertonase berat yang melintasi ruas jalan ini.
“Untuk itulah tadi kita telah berkoordinasi dengan pihak Dishub Provinsi, dengan harapan agar di sekitar Simpang Malalak, Kecamatan IV Koto maupun Simpang Koto Mambang, Kecamatan Patamuan, Padangpariman, nantinya bisa dipasang rambu –rambu atau larangan agar truck bertonase besar tidak lagi melewati ruas jalan ini. Karena memang kapasistas jalan ini tidak mampu menampung kendaraan berukuran berat seperti itu,” terangnya.
Pihaknya mengkhawatirkan, jika hal itu terus berlanjut dikhawatirkan nantinya akan berdampak buruk terhadap kelangsungan dan keselamatan ruas jalan yang ada di sekitar Kecamatan Malalak. “Karena seperti diketahui ruas jalan di sekitar Kecamatan Malalak ini juga terbilang rwan dan labil, di samping banyak ditemui jurang yang cukup dalam,” terangnya.
Senada dengan itu sejumlah tokoh masyarakat Malalak, diantaranya Datuak Bagindo yang juga tak luput menyayangkan seringnya kendaraan truck bertonase berat melintasi ruas jalan Malalak. Khususnya sejak terputusnya jembatan di Kayu Tanam, Kabupaten Padangpariaman.
“Sehingga akibatnya jelas sangat membahayakan bagi keselamatan ruas jalan yang ada di Malalak ini. Buktinya, di beberapa titik ruas jalan Malalak saat ini bahkan ada yang telah mengalami penurunan dibanding sebelumnya,” terangnya
Senada dengan itu diakui St Rajo Alam, salah seorang warga Kecamatan Malalak lainnya. Pihaknya juga mengaku sangat menyayangkan bebasnya sejumlah truck bertonase besar melewati ruas jalan Malalak beberapa waktu terakhir.
“Bayangkan saja, kadang kalau malam hari kita sampai dibuat tidak bisa tidur, karena getarannya terasa seperti mengguncang,” terangnya.
Terkait hal itu baik Dt Bagindo maupun St Rajo Alam tak luput berharap adanya ketegasan dari pihak terkait, sehingga ke depannya kendaraan bertonase berat bisa dilarang melewati jalur di kawasan ini.
“Karena kalau nanti sampai jalannya terban atau bagaimana, tentu yang akan dirugikan juga adalah masyarakat banyak, terutama kendaraan pribadi. Karena seperti diketahui, inilah salah satu jalan alternatif utama yang bisa dilewati saat ini,” terangnya. (efa)