SOLOK, METRO- Relawan demokrasi diharapkan mampu meningkatkan angka partisipatif masyarakat pada pemilu serentak mendatang. Tidak saja secara kuantitas, namun kualitas dari hasil pemilu juga menjadi perhatian.
Sehingga keberadaan relawan demokrasi yang turun masyarakat hendaknya dapat memberikan pemahaman dan masyarakat paham terhadap begitu berharganya satu suara bagi masa depan bangsa lima tahun kedepan.
“Nantinya, relawan demokrasi akan membantu KPU dalam sosialisasi terkait penggunaan hak pilih dan berbagai hal terkait pemilu,” ujar Ketua KPU Kabupaten Solok, Gadis didampingi Komisioner KPU Divisi Parmas, Hubmas dan SDM, Jons Manedi dan Komisioner Divisi Teknis, Defil.
Menurut Gadis, sebelumnya sebanyak 55 orang relawan demokrasi kabupaten Solok telah diberikan bimbingan teknis oleh KPU Provinsi, Guru Pemilu dan ahli publik speaking. Mereka akan memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi terhadap 11 basis yang ditetapkan, mulai dari basis keluarga, basis pemula, basis pemuda, disabilitas, keagamaan, marjinal, khusus, disabilitas, perempuan dan komunitas dan basis relasi.
“Setidaknya, relawan demokrasi akan bertugas selama tiga bulan mendatang jelang diselenggarakannya Pemilihan Umum serentak yang dilangsungkan pada 17 April 2019,” jelas Gadis.
Gadis menjelaskan, relawan demokrasi merupakan orang-orang yang bebas dan tidak terkait dengan penyelenggara pemilu. Dan mereka tidak bisa menjadi anggota KPPS atau penyelenggara pemilu lainnya.
“Para relawan demokrasi nanti juga diberi honor dan harus melakukan tugas satu kali sosialisasi dalam sebulan. Mereka diberi kebebasan ingin melaksanakan kegiatan sosialisasi berdasarkan basisnya,” tukasnya.
Untuk maksimalnya tanggungjawab relawan demokrasi ungkapnya, dalam bertugas mereka yang menentukan wilayah dimana akan menjalankan tugasnya.
“Mau melaksanakan dimana, asalkan di Kabupaten Solok dan setiap kegiatan akan dihadiri KPU sebagai narasumber, relawan demokrasi diminta membuat laporan,” imbuhnya. (vko)