PASAMAN, METRO – Wujudkan percepatan pembangunan di Pasaman perlu dilakukan terobosan-terobosan baru sebagai upaya pemerintah daerah dalam mencapai visi misi Kabupaten Pasaman yang sejahtera, agamis dan berbudaya. Demikian dikatakan Bupati Pasaman, Yusuf Lubis saat membuka diskusi aktual Dewan Riset Daerah (DRD) dengan Pemkab Pasaman, Jumat (25/1).
Acara itu digelar dalam peningkatan ekonomi dan daya saing daerah Kabupaten Pasaman. Menurut Bupati Yusuf Lubis, salah satu upaya mewujudkan percepatan pembangunan itu yakni melalui pengelolaan dan pemanfaatan dana desa (Nagari). Pemanfaatan dana desa dapat diarahkan untuk perbaikan atau pemberdayaan ekonomi dan inovasi di nagari.
“Seperti pengembangan nagari wisata dan nagari produksi sesuai dengan potensi yang ada pada masing-masing nagari. Hal ini sudah diterapkan Desa Ponggok di Kabupaten Klaten dan desa-desa di Kabupaten Kulon Progo,” kata Yusuf Lubis.
Ia mencontohkan, salah satu nagari yang memiliki potensi komoditi ikan. Komoditi itu, menurutnya bisa dijual dalam bentuk olahan dan telah ada kemasannya dengan memanfaatkan alokasi dana desa.
”Komoditi ikan tadi tidak lagi dijual dalam bentuk bahan baku atau mentah. Sehingga ada nilai tambah pada komoditi ikan tersebut. Ini yang harus diwujudkan dalam waktu dekat,” kata Yusuf.
Dikatakan, Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, telah berhasil melaksanakan program-program inovatif sesuai dengan potensi yang ada di desa tersebut. Desa itu, kata dia, merupakan desa dengan potensi air yang luar biasa bagus untuk dikembangkan.
“Saat kunker kesana, ada empat kebijakan yang cukup populer dilahirkan oleh Desa Ponggok. Diantaranya, program satu rumah satu kolam ikan, satu rumah satu mahasiswa, program potong satu pohon tanam empat pohon dan program teknologi informasi untuk mempromosikan desanya,” kata Yusuf..
Desa itu, kata Bupati juga memberdayakan para ibu rumah tangga untuk mengelola ikan segar menjadi makanan atau cemilan, sehingga bisa menjadi pemasukan tambahan bagi rumah tangga. Di Kulon Progo, dalam pengembangan desanya melaksanakan program bela beli produk lokal. Dengan menetapkan kebijakan membeli dan menjual produk lokal melalui pemberdayaan UKM.
“Pada akhirnya, upaya tersebut memunculkan kepercayaan kepada masyarakat terhadap produk lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Yusuf.
Selain peningkatan sektor ekonomi dan inovasi desa, Bupati menekankan bidang kesehatan dan pendidikan juga harus menjadi perhatian dan konsentrasi bagi pemerintahan nagari. Jangan sampai ada anak yang kekurangan gizi dan putus sekolah.
“Jadi, pelayanan Posyandu, pemberian makanan tambahan dan gizi anak sekolah dan pendidikan digiatkan. Semua nagari harus berkomitmen agar dana desa betul-betul bermanfaat bagi masyarakat,” kata Yusuf.
Bupati juga meminta kepada seluruh nagari di daerah itu, supaya lebih memperhatikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) termasuk peningkatakan kapasitas SDM lewat berbagai pelatihan. Khususnya pelatihan pemberdayaan ekonomi dan penciptaan inovasi nagari.
“Diharapkan dengan semakin banyaknya pelatihan-pelatihan ini bisa memunculkan potensi dan inovasi di nagari untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di nagari,” kata Yusuf.
Bupati berharap seluruh jajarannya dapat mempelajari dan mengadopsi inovasi daerah tersebut. Selanjutnya mengembangkan program inovatif dan kreatif pada masing-masing OPD, kecamatan dan nagari. (cr6)















