SOLOK, METRO – Wakil Wali Kota Solok, Reinier meresmikan penggunaan gedung serbaguna Payo yang merupakan bantuan Kementerian Sosial RI 2018, Kamis (24/1) bertempat di Payo, Kelurahan Tanah Garam. Kegiatan itu diiringi dengan Dialog Tematik II yang mengangkat tema Harmoni dalam Kebersamaan.
Turut hadir pada kesempatan itu, Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Dinas Sosial Sumbar, Kepala Dinas Sosial Kota Solok, Rosavella YD, Camat Lubuk Sikarah, Novri Aprilizen, Lurah Tanah Garam, Asril dan masyarakat Payo.
Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Dinsos Sumbar, Burhanuddin mengatakan, kegiatan yang berlangsung kali ini dinamakan program penanganan bencana sosial. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia, bencana terdiri dari dua macam yaitu bencana alam, dan bencana sosial.
Ia menambahkan, bencana sosial ialah bencana yang disebabkan oleh manusia itu sendiri.
“Kita menyadari, setelah reformasi, bencana sosial yang terjadi di Indonesia sangat luar biasa, seperti konflik sosial, benturan antar masyarakat, geng, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Burhanuddin menjelaskan, Kemensos menyadari, bencana sosial sebetulnya disebabkan karena tidak harmonis dalam kehidupan.
“Rasa kedekatan antara kita semua sudah merenggang. Oleh karena itu, maka dimunculkanlah sebuah program keserasian sosial oleh Kementerian Sosial RI. Tujuan program itu ialah untuk mendekatkan kembali warga masyarakat. Persaudaraan sejati kembali hadir di tengah masyarakat,” tukasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya menyadari, dana yang diberikan untuk pembangunan fisik tidak begitu besar. Namun, dengan dana yang tidak begitu besar, pihaknya melihat gedung serbaguna ini berdiri dengan sangat baik.
“Dari sini kita bisa melihat, tidak selalu uang yang paling utama di dunia ini, tetapi yang paling perlu adalah kerja sama kita semua,” tandasnya.
Wawako Solok, Reinier mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial RI yang telah memberikan bantuan ini. Dirinya juga mengacungi jempol kepada masyarakat Payo yang telah berhasil membangun gedung serbaguna dengan dana yang minim ini.
“Kepada masyarakat Payo, kami berpesan supaya jadikanlah gedung serbaguna ini menjadi sarana tempat berkomunikasi, berdialog bagi seluruh masyarakat Payo,” ucap Reinier.
Kalau melihat ke kota besar ungkapnya, bencana sosial ini memang sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, jangan sampai bencana sosial itu juga terjadi di masyarakat Kota Solok.
Dialog tematik ini diharapkan agar semua pihak semakin bersiap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
“Generasi muda harus kita siapkan dengan baik agar generasi penerus nanti tidak gagal di masa depan. Bagaimana cara berperilaku, saling menghargai, harus kita tanamkan,” ujar Reinier. (vko)


















