DPRD Kota Pariaman menggelar rapat paripurna istimewa dalam memperingati hari ulang tahun ke 21. Paripurna langsung di pimpin oleh Ketua DPRD Harpen Agus Bulyandi yang didampingi Wakil Ketua Efrizal dan Mulyadi, Minggu (2/7).
Ketua DPRD Kota Pariaman Harpen Agus Bulyandi menyampaikan proses sejarah Pariaman menjadi kota otonom dari yang tadinya berstatus kota administrasi di bawah naungan Kabupaten Padang Pariaman.
Ia mengatakan, Pariaman sah berotonomi tanggal 2 Juli 2002, berkat perjuangan anak nagari. Tujuannya, untuk memajukan Pariaman itu sendiri. “Makanya tahun ini Pariaman sudah berusia 21 tahun. Dan sama sama kita melihat perubahan demi perubahan mulai terjadi di segala lini,” ujarnya.
Dikatakannya, banyak program yang sudah dijalankan oleh pemko pariaman, baik itu fisik maupun non fisik. Misal, program pendidikan, pariwisata, kesehatan, pembangunan. Tidak hanya itu, melainkan Satu keluarga satu sarjana, sekolah gratis 12 tahun, water front city dan pembangunan ruas jalan penghubung non budgeter.
Sementara itu, Walikota Pariaman Genius Umar menyebutkan, ini adalah akhir tugasnya dengan meninggalkan sejumlah capaian yang lahir dari kolaborasi bersama pemerintah, DPRD, masyarakat dan Forkompinda. “Sekarang, Kota Pariaman sudah diperhitungkan di tingkat nasional, saya sebagai kepala daerah sangat bangga dengan capaian ini,” ugkapnya.
Capaian ini menurutnya sudah jadi identitas baru bagi Kota Pariaman. Identitas itu akhirnya membuat masyarakat lebih aktif berpartisipasi membangun kota. Menurutnya identitas Kota Pariaman ini sudah dicetuskan oleh Anas Malik, bekerja keras dan belajar keras. Identitas itu, ia lanjutkan hingga membuat masyarakat Pariaman lebih percaya diri lagi.
Dari banyaknya capaian positif itu, Genius mengaku masih ada beberapa hal yang jadi catatan di masa kepemimpinannya. Diantaranya, Masjid Terapung. Sampai saat ini pembangunan masjid yang masing dalam programnya itu, masih sebatas tiang pancang yang berada di dekat Pantai Gandoriah. Namun tahun ini anggaran pembangunan masjid terapung sudah disahkan DPRD.
Prof dr H. Armai Arif sebagai tokoh menyampaikan, mengenang bahwa kehadiran Pariaman sebagai Kota otonom tidak bisa terlepas dari jasa para pendahulu baik yang masih ada maupun sudah berpulang ke Rahmatullah.
“Setiap memperingati hari jadi Kota Pariaman kita akan teringat pada Bupati Padang Pariaman Anas Malik yang berinisiatif melepas Kota Pariaman menjadi Kota otonom,” bebernya.
Selain itu masih banyak tokoh penting yang terlibat dalam perkembangan dan kemajuan Kota Pariaman ini, baik alim ulama, niniak, mamak cadiak pandai dan lainnya.
Ia menilai usia ke 21 Pariaman sebagai Kota Otonom ini banyak mengalami kemajuan baik dalam segi pembangunan fisik maupun nonfisik. “Kami masyarakat menilai bahwa sejauh ini pembangunan di Kota Pariaman sudah berjalan dengan baik, mulai dari Kota Administratif sampai jadi kota otonom ini,” ujarnya. (***)
















