BUKITTINGGI, METRO–Dalam rangka menyemarakkan Kirab Pemilu 2024, KPU Kota Bukittinggi bekerjasama dengan Universitas Mohammad Natsir (UMNatsir) untuk mendorong segenap mahasiswa menyadari pentingnya pemilihan umum. Hal ini ditandai dengan kegiatan sosialisasi yang digelar di Aula Lantai 3 Kampus UMNatsir Yarsi Bukittinggi, Jumat (23/6)
Plh Ketua KPU Kota Bukittinggi, Rifa Yanas sebagai pengarah sosialisasi mengutip paparan KPU RI yang mengungkap bahwa generasi milenial bakal menjadi mayoritas voters pada Pemilu 2024.
Jumlah pemilih berusia 17-39 tahun diprediksi menembus 55-60 persen Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. “Lebih dari setengah total pemilih nantinya berasal dari kalangan anak muda. Didominasi oleh pelajar dan mahasiswa,” ujarnya.
Fenomena ini, sambung Rifa, akan menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara pemilu, partai politik, maupun stakeholder terkait. “Momentum Kirab Pemilu 2024 yang menjadikan Kota Bukittinggi sebagai salah satu tuan rumah, harus dioptimalkan sebagai ladang sosialisasi pendidikan pemilih bagi segala lini,” harapnya.
Di sisi lain, menurut Rifa, kaum milenial biasanya dihadapkan dengan beragam alasan untuk enggan terlibat dalam proses pemilu.
Alasan-alasan itu antara lain, minimnya informasi tentang kandidat, pilihan kandidat yang tidak representatif, merasa tidak terdampak langsung oleh kebijakan pemerintah, malas meluangkan waktu, hingga politicophobia.
“Masih banyak generasi milenial yang mengaku tidak suka politik. Padahal dengan sedikit meluangkan waktu datang ke TPS, generasi milenial bisa mewakilkan aspirasinya pada kandidat yang tepat,” sebut peraih Bawaslu Award 2019 itu.
Rifa yang juga mantan jurnalis ini menyebut pentingnya pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. “Aspirasi masyarakat terus berubah dari waktu ke waktu, perkembangan dunia global kian melahirkan perubahan, ditambah lagi selera pemilih pemula yang dinamis. Karenanya, pergantian kepemimpinan harus dilakukan secara berkala dan demokratis melalui pemilu,” pungkasnya. (pry)
















