PADANG, METRO – Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian (Distan) Kota Padang segera turun meninjau irigasi teknis yang jebol di Sawahj Laiang Kelurahan Gunung Sarik Kuranji, yang jebol beberapa tahun lalu. Namun, Distan terlebih dahulu meminta petugas penyuluh meninjau sekaligus melakukan verifikasi terkait irigasi yang jebol tersebut.
“Kami segera memerintahkan petugas penyuluh lapangan untuk meninjau ke lokasi irigasi jebol yang mengairi puluhan hektare lahan pertanian masyarakat di Kelurahan Sungai Sapih,” ujar Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian (Distan) Padang Badri Ahmad, Kamis (24/1).
Dikatakan Badri, setelah petugas penyuluhan turun ke lapangan dan sekaligus melakukan verifikasi lapangan. Maka berdasarkan laporan tinjauan lapangan tersebut Bidang Prasarana dan Sarana akan melakukan verifikasi terhadap laporan.
Kemudian, berdasarkan itu akan dilanjutkan dengan pembahasan untuk perbaikannya. Apakah berdasarkan verifikasi itu dananya perbaikan masuh dalam domain Dinas Pertanian, maka akan diusulkan perbaikannya tahun.
Namun, jika dana perbaikan cukup besar, maka dengan sendirinya Dinas Pertanian akan melimpahkan ke Dinas PUPR Kota Padang bidang pengairan. Maka perlu sekali laporan dari petugas penyuluhan tersebut untuk mengetahui berapa besar anggaran perbaikannya.
Sedikitnya, puluhan hektare lahan pertanian milik masyarakat di Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji terancam kekeringan, karena jebolnya saluran irigasi teknis yang terletak di Sawah Laiang Kelurahan Gunung Sarik. Irigasi tersebut jebol lebih kurang sejak tiga tahun lalu akibat banjir.
Sehingga, agar sawah masyarakat bisa teraliri air terpaksa petani mengantisipasinya dengan mempergunakan karung berisikan pasir ditumpuk pada yang jebol tersebut. Kemudian, dipatok dengan bambu.
“Sehningga dengan upaya gotong royong petani tersebut bisa mengalirkan air ke lahan pertanian kami yang dominan terletak di lingkungan RW 1 Keluragan Sungai Sapih,” ujar Pak Buyuang (59) salah seorang petani, Rabu (23/1).
Dikatakan Pak Buyuang, upaya menumpuk pasir di saluran teknis irigasi yang jebol tersebut hanya bisa mengantisipasi aliran air untuk sementara.
Karena, tumpukan pasir itu tidak bertahan lama. Sebab, kalau banjir dan luapan air terjadi di aliran irigasi akan menghanyutkan tumpukan karung pasir tersebut.
Sehingga memaksa warga melakukan hal sama kembali mengaliris sawah mereka. Maka, masyarakat petani sangat mengharapkan uluran SKPD terkait dari Pemko Padang. (boy)













