M YAMIN, METRO–Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pantai Padang kembali berlangsung ricuh. Para pedagang yang tidak mau barang dagangan mereka ditertibkan, terlibat bentrok dengan aparat Satpol PP, Kamis (22/6).
Para PKL yang sudah berkali-kali diberi peringatan dan ditertibkan, karena sudah memakai fasilitas umum (fasum) untuk meletakkan barang dagangan mereka, tidak terima dengan kedatangan penegak perda tersebut.
Akibatnya, para PKL yang kesal melempari para petugas dengan batu. Sejumlah aparat Satpol PP mengalami luka-luka. “Kami akhirnya membuat laporan resmi atas kejadian ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Padang, Kamis (22/6). Beberapa pedagang melakukan aksi lempar batu ke arah anggota Satpol PP, yang mengenai anggota dan merusak aset kendaraan Satpol-PP,” kata Kabid Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat Satpol PP Kota Padang Rozaldi Rosman.
Dijelaskan, sebanyak 3 orang anggota yang bertugas menjadi korban pelemparan batu yang dilakukan oleh orang tidak dikenal. “Korban yang paling parah sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan,” katanya.
Kejadian berawal ketika salah seorang PKL menaiki truk Satpol-PP yang di dalamnya sudah terdapat barang dagangan yang sudah ditertibkan. Pedagang tersebut berusaha mengambil kembali dagangannya itu. Kemudian PKL tersebut terjatuh, dengan posisi kepala yang lebih dahulu mengenai aspal.
Akibat dari jatuhnya salah seorang PKL itu, memicu amarah rekan-rekan PKL lainnya, sehingga terjadilah bentrokan yang berujung dengan aksi pelemparan batu.
Rozaldi mengaku, pelaku pelemparan batu kepada petugas Satpol-PP tersebut tidak terpantau olehnya saat bentrokan terjadi. “Untuk pelaku kami tidak tahu pasti jumlahnya, karena banyak sekali yang berada di TKP. Tetapi ada yang sudah diketahui orangnya, dan mungkin kita akan melaporkan dia ke pihak kepolisian,” tuturnya.
“Untuk saat ini, kami masih menunggu laporan yang sedang kami buat ini, LK nya (Laporan Kepolisian) masih dalam proses untuk ditindaklanjuti,” tutupnya. (cr2)
