KOMITMEN Pemko Solok dalam meningkatkan kesejahteraan dan derajat kesehatan masyarakat terus dilakukan. Bahkan Pemerintah Kota Solok juga telah melahirkan, menetapkan dan mengimplementasikan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
Salah satunya peraturan daerah tentang pelarangan iklan rokok di luar gedung. Tidak sampai disitu saja, Pemko Solok juga mendorong masyarakatnya untuk berhenti merokok.
Bahkan Wali Kota Solok, Zul Elfian memberikan reward kepada warga Kota Solok yang mau dengan kesadaran sendiri dan berhasil berhenti merokok. Langkah ini merupakan salah satu bentuk komitmen Zul Elfian untuk mendorong masyarakatnya sadar akan penting dan berharganya kesehatan.
Atas komitmen yang telah dipupuk itu, Pemerintah Kota Solok berhasil meraih penghargaan Pastika Awya Pariwara dari Pemerintah Pusat melalui Menteri Kesehatan RI
Penghargaan yang diterima langsung oleh Wali Kota Solok, Zul Elfian dari Mentri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin yang diserahkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, itu menjadi ujud apresiasi khusus dari Menteri Kesehatan RI kepada Wali Kota Solok, Zul Elfian yang telah menetapkan dan mengimplementasikan kebijakan atau peraturan daerah tentang pelarangan iklan rokok di luar gedung.
Penghargaan ini diterima Kota Solok bertepatan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS), yang mengangkat tema global “Tobacco Breaks Heart”. Momen kali ini menyoroti isu dampak rokok pada jantung. Sedangkan untuk Indonesia tema yang ditetapkan adalah “Rokok penyebab sakit jantung dan melukai hati Keluarga”.
“Penghargaan ini bentuk dari apresiasi khusus kepada pimpinan daerah berupa anugerah Pastika Awya Pariwara yang telah melakukan kebijakan berupa pelarangan total iklan rokok di luar gedung agar tidak mempengaruhi anak-anak untuk mulai merokok,” ujar Zul Elfian terkait penghargaan yang berhasil di raih Kota Solok.
Zul Elfian mengucapkan terima kasih kepada OPD terkait serta seluruh pihak yang telah bekerja keras sehingga Kota Solok berhasil meraih penghargaan ini. Dan penghargaan tersebut menurutnya merupakan buah dari kerja keras pemerintah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dukungan masyarakat terhadap penerapan peraturan daerah terkait larangan iklan rokok di wilayah Kota Solok
Sedikit melihat kebelakang atas upaya Pemko Solok dalam menjauhkan masyarakatnya dari kebiasaan merokok tidak sekedar himbauan saja. Selain melahirkan kebijakan berupa peraturan daerah tentang kawasan tanpa asap rokok, kebijakan larangan iklan rokok juga diterapkan.
Bahkan program berhenti merokok yang digagas Wali Kota Solok yang diperuntukan kepada warga yang sadar dan berhasil berhenti merokok, juga menjadi salah satu cara bagi Zul Elfian untuk menumbuhkan kesadaran bagi warganya pentingnya dan mahalnya kesehatan.
Menurut Zul Elfian, program reward berhenti merokok bisa memancing warga untuk terlepas dari kebiasaan merokok. Selain bermanfaat untuk kesehatan, berhenti merokok juga akan mengurangi pengeluaran hidup yang tidak perlu.
“Semoga dengan program ini, semakin banyak masyarakat Kota Solok yang berhenti merokok. Kebiasaan merokok tidak hanya buruk bagi kesehatan, tapi rokok juga menjadi pengeluaran besar bagi rumah tangga kurang mampu di Kota Solok,” kata Zul Elfian.
Zul Elfian mengajak semua masyarakat untuk menjadikan penghargaan ini sebagai momentum meningkatkan kesadaran akan kesehatan. Dengan meningkatnya kesehatan masyarakat, maka produktivitas ekonomi juga akan menggeliat, apalagi, Indonesia baru lepas dari badai pandemi Covid-19.
Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih. Pemerintah juga terus melakukan upaya penanganan masalah kesehatan lainnya. Mulai dari penurunan Angka Kematian lbu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta menurunkan angka stunting pada balita. Selain itu pemerintah juga memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (***)
