PADANG, METRO – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumbar sudah mencapai 2.203 penderita sepanjang tahun 2018 lalu. Sedangkan jumlah korban yang meninggal sesuai data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumbar itu ada 5 orang.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinkes Sumbar, Merry Yuliesday, Rabu (23/1). Merry menyebutkan, jumlah penderuta DBD sebanyak 2.203 orang itu tersebar di 19 Kabupaten/Kota di Sumbar, dan menjadi perhatian utama adalah di Kota Padang. Pasalnya, di Kota Padang kasus DBD tercatat sebanyak 699 kasus dan berujung kematian 3 kasus.
Sementara, Kabupaten Agam terdapat 205 kasus, dan angka kematian DBdD nihil, Pesisir Selatan tercatat 157 kasus, kematian nihil, Tanah Datar ada 156 kasus, dan ada 1 orang yang meninggal dunia, Solok Selatan 102 kasus, kematian nihil.
Lalu, Kota Bukittinggi 102 kasus, kematian nihil, Padang Pariaman 97 kasus, kematian nihil, Sijunjung 86 kasus, kematian 1, Kota Solok 79 kasus, kematian nihil, Pasaman Barat 74 kasus, kematian nihil, Kota Pariaman 73 kasus, kematian nihil, Pasaman ada 57 kasus, kematian nihil.
Berikutnya, Dharmasraya tercatat 44 kasus, dengan nihil kematian, Lima Puluh Kota 39 kasus, nihil kematian, Payakumbuh 37 kasus, kematian nihil,.Sawahlunto 33 kasus, kematian nihil, Padang Panjang 21 kasus, kematian nihil, Kabupaten Solok 140 kasus, nihil kematian, dan Mentawai 2 kasus, kematian nihil.
Merry mengatakan, saat ini curah hujan meningkat. Untuk itu, apapun wadah yang bisa menyimpan air itu bisa menjadi tempat perindukan nyamuk. Sehingga amat diharapkan dan diharuskan bahwa masyarakat harus menjaga kebersihan. Terutama memberantas sarang-sarang nyamuk tersebut.
Menurut Merry, kadang-kadang orang terlena bahwa sudah dilakukan fogging. Ia mengingatkan, fogging tidak menyelesaikan masalah. Pertama, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, namun jentik-jentik nyamuk tidak berhasil dilenyapkan.
“Sehingga dalam satu minggu jentik yang ada langsung berubah menjadi nyamuk, bahkan bukan hanya satu minggu, karena satu minggu itu siklus nyamuknya. Tapi dari jentik ke nyamuk biasa tidak perlu seminggu, tiga hari,” ucap Merry.
Merry mencontohkan, satu nyamuk dewasa bertelur sekitar 300-500 butir.
“Satu nyamuk betina dewasa dan siklus bertelurnya bisa tiga sampai lima kali. Kalau satu ekor menghasilkan 300 telur, terus lima kali dia bertelur dalam satu siklus hidupnya bisa menghasilkan 1.500 telur, dan dalam satu minggu sudah menjadi nyamuk dewasa,” ujar Merry.
Terkait dengan itu, sepanjang tahun 2018 pihaknya telah melakukan penyuluhan ke masyarakat, dengan mengajak masyarakat melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk l,3 M Plus, dan memberikan informasi tentang tanaman pengusir nyamuk.
“Bahkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik di 3 daerah dilengkapi dengan SK kepala daerahnya yakni Darmasraya, Pasaman, dan Sawahlunto. Memberikan informasi melalui Media KIE, serta Pemberian Abate,” pungkas Merry. (mil)















