Selain melibatkan OPD terkait dari Pemprov Sumbar, melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), KTNA dan Pemko Padang.
Di antaranya, aneka pameran buah dan bunga, budidaya jagung, peragaan inovasi teknologi, PAMIGO pabrik mini minyak goreng. Juga ada layanan karantina keliling, smart green house holtikultura, demo alsintan. Juga ada pertanian presisi dan penerapan standar pertanian dan peternakan, instalasi hidroponik Tabulampot.
Kemudian percontohan pengendalian HPT cabai, bawang, budidaya lebah madu, budidaya bawang merah, hesbisita, budidaya jagung, budidaya tanaman hortikultura, budidaya sorgum dan gandum. Termasuk juga budidaya tanaman pangan lahan kering, budidaya padi zero waste, miniranch sapi, ternak ruminasa hulu dan hilir.
Area storage dan display alsintan, worshop dan taxsi alsintan, apartement kepiting, apartement cacing sutra dan ikan hias, smart fisheries village hulu dan hilir.“Mahyeldi melalui Sekdaprov Sumbar, Hansastri menyebut sekarang sudah 25 ribu lebih peserta yang mendaftar. Diprediksi jelang pembukaan, peserta akan terus bertambah.
Sebab selain yang dibiayai pemerintah daerah ada juga peserta yang datang dengan swadaya ke Padang.
“Alhamdulillah, puluhan ribu peserta sudah hadir di Padang. Bahkan sejumlah peserta juga sudah datang,” tutur Mahyeldi.
Mahyeldi menambahkan, dalam event nasional ini, keterlibatan peserta dan masyarakat sangat tinggi. Hal ini terlihat dari adanya kegiatan gelar teknologi. Di mana, para peserta diberikan ruang menampilkan karyanya dalam bentuk pemeragaan hasil inovasi dan pemanfaatan teknologi dalam bidang pertanian.
Selain itu untuk keterlibatan masyarakat sekitar, tampak dari pemanfaatan ribuan rumah masyarakat untuk penginapan para peserta dengan menggunakan sistem sewa.
Mahyeldi menilai KTNA 2023 memiliki peran strategis membantu memajukan sektor pertanian nasional yang tantangannya semakin besar ke depan. Penas ke-XVI KTNA bentuk kepercayaan pemerintah pusat dan KTNA kepada Provinsi Sumbar.
Ia menambahkan, Pemprov Sumbar memberi perhatian besar terhadap pengembangan sektor pertanian, hal tersebut terlihat dari pengalokasian 10 persen anggaran untuk mendukung sektor pertanian.
Hal ini bertujuan meningkatkan dan mengembangkan sektor pertanian yang ada.
“Kami ingin kesejahteraan petani dan nelayan dapat semakin membaik dan berkelanjutan,” ujar Mahyeldi.
Melalui KTNA XVI 2023 ini ia berharap lahir berbagai inovasi dan teknologi dalam pengembangan sektor pertanian, serta pendampingan terhadap petani pemula.
“Petani dan nelayan makmur, Indonesia pasti maju. Maka dari itu mari kita satukan tekad, untuk menjadikan lndonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045,” ucapnya. (AD.ADPSB)
