PADANG, METRO–Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (Parmas dan Hubmas) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhammad Khadafi, S.Kom menegaskan bahwa Pemilu harus menjadi fokus bersama, karena Pemilu akan menentukan dan memilih pemimpin yang diharapkan sesuai dengan yang diinginkan publik.
“Karena itu, penting jadi perhatian kita bersama. Bawaslu melihat, semua unsur harus dilibatkan dengan baik agar sasaran dan target yang diinginkan terhadap Pemilu dalam terlaksana dengan baik. Kami di Bawaslu ingin memastikan, semua yang terlibat dalam semua proses dan tahapan Pemilu dapat berjalan dengan baik,” ungkap Khadafi dalam sambutannya saat membuka Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Bersama Tokoh Keagamaan dan Tokoh Masyarakat Sumbar, di Truntum Hotel Padang, Kamis (8/6).
Dilanjutkan Khadafi, saat ini tahapan Pemilu sudah memasuki pemutakhiran data pemilih, yang akan ditetapkan sebagai pemilih dalam Pemilihan Umum, 14 Februari 2024 mendatang. Saat ini, terdata lebih 4 juta pemilih, dimana jumlah ini tentunya akan bertambah atau berkurang hingga batas waktu yang ditetapkan.
“Penambahan itu bisa terjadi karena ada anggota TNI/Polri yang memasuki masa pensiun, pelajar-pelajar atau generasi muda yang pada saat pemungutan suara telah memasuki usia 17 tahun, atau yang pindah domisili karena alasan tugas dan sebagainya,” terang Khadafi.
Ditambahkan Khadafi, pendidikan pemilih memang harus dilakukan, agar mereka dapat mempergunakan hak demokrasinya dengan baik dalam Pemilu. Dan bagi Bawaslu sendiri, hal itu sangat penting khususnya dalam upaya memperkuat pengawasan partisipatif untuk meminimalisir pelanggaran di semua tahapan pemilu. Juga agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan hak-haknya, baik sebagai peserta pemilu maupun masyarakat pemilih.
















