Tak heran, saat mengambil alih PSSI beberapa bulan lalu, banyak yang menyebut sepakbola Indonesia akan lebih baik. Karena Erick dikenal bertangan dingin dalam mengelola apapun. Termasuk sejumlah BUMN sakit yang perlahan tapi pasti sudah dihidupkan dan dilancarkannya kembali.
Benar saja, setelah menjadi ketua PSSI, langkah pertama Erick adalah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang tinggal hitungan hari. Sayang, karena satu dan lain hal, Indonesia dibatalkan sebagai tuan rumah oleh FIFA – organiasi sepakbola dunia. Sempat, nama Erick sedikit goyang, meski dia berusaha melobi kembali FIFA dan tetap gagal.
Kandas sebagai tuan rumah Pildun U-20, Erick tak patah arang. Dia langsung memindahkan target Garuda Muda pada SEA Games 2023. Beruntung, Indonesia bisa menjinakkan Thailand 5-2 di Kamboja dan mendapatkan emas. Saat Ganjar Pranowo dihajar karena diduga terkait dengan gagalnya Indonesia di Piala Dunia junior, Erick Thohir malah menikmati kejayaan.
Namun, itu pula yang sedikit aneh. Sepekan terakhir, Erick malah disebut lebih berpeluang menjadi wakilnya Ganjar ketimbang Prabowo Subianto atau Anies Baswedan. Padahal, kalau dirunut kisahnya, Erick dapat disebut salah satu “korban” saat Ganjar dkk menyuarakan tidak menerima Timnas Israel U-20 berlaga di Indonesia. Karena ketiadaan hubungan diplomatik dan dikaitkan dengan sedang melakukan “penjajahan” terhadap Palestina.
Dalam agenda yang sama, Waketum PAN Yandri dengan tegas menyebut, Erick sebagai bakal Cawapres PAN yang belum menentukan Capresnya, Prabowo atau Ganjar. Agak aneh memang. Menurutnya, Erick Thohir sudah membuat hal yang luar biasa, yang tak mungkin jadi mungkin. Seperti mendapatkan emas SEA Games setelah 32 tahun. Besok juga mendatangkan juara dunia Timnas Argentina yang berisi Lionel Messi dan kawan-kawan.
Kata Yandri, kinerja Erick harus menjadi pertimbangan bagi Ganjar atau Prabowo. Dia meminta semua pihak menunggu dinamika demokrasi. PAN tentu akan melakukan komunikasi politik terbuka dan transparan. Hasil survei ini akan menjadi ajuan kami. Apalagi, dalam survei Indikator, elektabilitas Prabowo tinggi, Ganjar tinggi dan Erick tinggi. Dia berharap bisa membantu naiknya kursi PAN di parlemen 2024.
Sebenarnya, di tingkat lokal Kota Padang juga sempat ada kandidat pada Pilwako Padang 2008 yang mencoba peruntungan melalui olahraga. Saat itu, PSP Padang masih dalam masa jayanya. Ketua Umum PSP Padang yang juga Wakil Wali Kota Padang Yusman Kasim sempat sangat percaya diri maju sebagai Wali Kota. Apalagi, PSP baru saja memberikan prestasi membanggakan. Lolos ke Divisi Utama setelah menjuarai Divisi 1.
Kejayaan PSP itu banyak dianggap akan membawa Yusman bisa meraih hati masyarakat Kota Padang dan mengalahkan incumbent Wako Padang Fauzi Bahar yang berpasangan dengan Wakil Ketua DPRD Sumbar Mahyeldi. Sayang, suara Yusman-Yul Akhiari Sastra hanya 66.823 suara atau 2,03 persen, jauh di bawah Fauzi Mahyeldi 156.339 persen atau 51,53 persen. Sementara tiga pasangan calon lain berada di bawah Yusman-Yul
Tapi, apakah benar Yusman percaya diri karena merasa didukung oleh penggemar PSP Padang atau tidak, belum dianalisa juga. Yang jelas, selain PSP Padang, di Sumbar juga ada Semen Padang FC yang banyak disukai masyarakat. Bisa saja yang tidak suka PSP juga tidak memilih Yusman. Mungkin benar apa kata Diego Maradona, “”Ketika orang berhasil, itu karena kerja keras. Keberuntungan tidak ada hubungannya dengan kesuksesan.” Sedikit keberuntungan di olahraga, dipadukan dengan kerja keras, mungkin bisa berhasil. (Wartawan Utama)




















