PADANG, METRO – Kunjungan kerja Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh ke Sumbar selama dua hari, Sabtu-Senin (18-20/1) memiliki misi besar untuk melakukan konsolidasi. Tidak hanya konsolidasi di internal Pengurus dan kader Nasdem di Sumbar, tetapi juga terhadap masyarakat yang telah memiliki ikatan emosional terhadap sejarah berdirinya Bangsa dan Negara Indonesia ini.
“Masyarakat Sumbar diberikan nikmat dan karunia yang besar. Banyak tokoh-tokoh cerdas serta pendiri bangsa dan negara ini lahir dari Sumbar,” ujar Surya Paloh saat bersilahturahmi dengan Ketua DPW Gebu Minang Sumbar, H Boy Lestari Dt Palindih, Senin (20/1) di Buana Lestari Hotel Syariah.
Hadir pada kesempatan itu, Pengurus DPW Gebu Minang Sumbar dan Pengurus serta Kader DPW Nasdem Sumbar. Surya Paloh menambahkan, apa yang telah diperjuangkan tokoh-tokoh bangsa ini, menjadi tanggungjawab masyarakat saat ini, untuk meneruskan cita cita proklamasi kemerdekaan bangsa ini.
“Kita harus membangun kesadaran anggota masyarakat, untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara maupun secara hukum. Kita juga harus memiliki kesadaran untuk melaksanakan kewajiban, agar negeri ini menjadi negeri yang maju,” imbaunya.
Surya Paloh juga mengajak seluruh tokoh masyarakat Sumbar, agar melaksanakan kewajibannya, kepada masyarakatnya dan rakyatnya, yakni memberikan nilai-nilai keteladanan.
“Masyarakat, dapat melihat dan memerlukan keteladanan yang diperankan oleh seorang tokoh masyarakat,” tegasnya.
Jika keteladanan dari tokoh-tokoh hanya sedikit yang diperoleh oleh masyarakat, maka bisa berdampak rusaknya bangsa ini. “Jangan memberikan keteladanan dengan pikiran yang menyesatkan, dengan membalikan fakta, kepada masyarakat. Apa yang diucapkan mempengaruhi pikiran masyarakat. Yang dikorbankan adalah umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Surya Paloh menyinggung kondisi jelang pemilu 2019 ini.
Surya Paloh juga menambahkan, umat Islam di Indonesia merupakan mayoritas. Jumlahnya mencapai 90 persen dari total penduduk Indonesia. Sebagai umat yang mayoritas, Umat Islam jangan berpikir minoritas. “Kita yang harus memberikan nilai-nilai toleransi itu kepada minoritas,” tegasnya.
Diungkapkan Surya Paloh, selama ini, dirinya tidak hanya sekedar berjalan dari satu daerah ke daerah lain dan bicara dengan masyarakat di dalam negeri saja. Tetapi juga dari luar negeri. Bertemu dengan sahabat dengan berbagai latar belakang. Ada sahabat yang sukses menjadi entrepreneurship, pimpinan negara, para raja dan lainnya.
“Satu hal yang perlu diketahui, mereka merasa ikut heran dengan Indonesia yang mendapat karunia alam semesta. Bangsa dan negara ini cukup kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun nilai-nilai budaya. Terdiri dari ribuan pulau, etnis dan suku bangsa. Karena itu, wajib kita mensyukurinya. Karena itu, keutuhan bangsa dan negara harus tetap terjaga di segala hal dan di atas kepentingan. Termasuk juga menjaga kemajemukan ini,” harapnya.
Sebagai umat yang mayoritas, pikiran dasar sejatinya dalam Islam yang perlu digarisbawahi adalah, keikhlasan. “Terminologinya, dalam Islam, tidak ada pemaksaan. Jangan saling tidak percaya, saling membenci dan menghujat. Ini bukanlah pemikiran dalam Islam. Harus saling menghargai,” tegas Surya Paloh.
Surya Paloh juga menegaskan, dirinya memegang teguh prinsip dan nilai-nilai Islam. Karena prinsip dasar Islam ini diperolehnya dari pendidikan orang tua dan keluarganya yang muslim.
“Saya mempertahankan dasar-dasar dan nilai nilai Islam ini. Kerisauan hati saya saat ini, menyadari dunia ini fana. Apakah kita harus “pergi” meninggalkan dunia fana ini secara terhormat, atau tidak terhormat. Dalam keimanan saya, meyakini, saya diberikan kesempatan, roh saya terpanggil secara terhormat,” ucap Surya Paloh dihadapan tokoh-tokoh masyarakat Sumbar yang hadir pada kesempatan itu.
Surya Paloh mengajak seluruh tokoh masyarakat Sumbar, agar memperbanyak amal ibadah dan pikiran yang dilandaskan pada suatu niat baik. Jika ini dilakukan, maka keteladanan tokoh masyarakat Sumbar akan dikenang sepanjang masa.
Masyarakat Sumbar harus Counter Hoaks.
Surya Paloh juga menyinggung banyaknya informasi hoaks dan ujaran kebencian yang beredar di tengah masyarakat, melalui media sosial jelang pemilu 2019 ini. Pria dengan ciri khas brewokan ini menegaskan, jika informasi yang diterima dan konsumsi masyarakat, tidak diniatkan untuk menjaga keutuhan, perdamaian dan solidaritas, maka aksesnya pasti suatu hal yang tidak diinginkan.
“Akan timbul kecurigaan dan pikiran negatif di tengah masyarakat,” ujarnya.
Surya Paloh berharap, agar tokoh-tokoh masyarakat Sumbar dapat melakukan pencerahan dari waktu ke waktu, dimulai dari suatu tempat ke semua tempat, untuk mengatasi informasi hoaks yang mengandung ujaran kebencian ini. Jika ini dilakukan, Surya Paloh optimis akan ada perubahan di Sumbar, menjadi maju dan hebat.
Perubahan merupakan suatu hal yang baik. Menurutnya, sangat sayang sekali masyaraka
t Sumbar sudah tahu informasi pemikiran yang tidak sehat justru dibiarkan dan tidak ada counter. Tidak bisa disalahkan masyarakat. Ini harus diperbaiki. Caranya, dengan memberikan informasi tambahan dengan fakta yang ada.
“Tapi saya yakin, masyarakat Sumbar itu terkenal cukup arif dan cerdas menyikapi informasi hoaks yang beredar saat ini,” tegasnya.
Ketua DPW Gebu Minang Sumbar, H Boy Lestari Dt Palindih mengucapkan selamat datang kepada Surya Paloh di Sumbar. Ketua DPP Majelis Dzikir Babussalam ini mengatakan, baru pertama ini dirinya bersilahturahmi dengan Surya Paloh. Satu hal yang sangat bermakna disampaikan Surya Paloh kepada dirinya, bahwa beribadah jangan dilihat dari luarnya. Baik itu dari peci, sorban, jubah, tasbih tetapi dari dalam hatinya. (fan)















