“Saya ucapkan terima kasih, masyarakat mau melibatkan diri mewujudkan kampung pengawasan pemilu partisipatif. Kalau bisa seluruh kelurahan. Ini merupakan agenda nasional,” harap dia.
Sementara itu, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran, memberikan apresiasi sekaligus dukungan bersama Forkopimda, instansi vertikal, tokoh masyarakat serta stakeholder lainnya di Pasar Usang sebagai pilot project.
“Melalui pencanangan ini pemilu yang partisipatif oleh masyarakat bisa terwujud. Kemudian, masyarakat berani melapor jika terjadi dugaan pelanggaran pemilu. Selain itu, terciptanya pemilu yang aman, tertib, damai dan berintegritas. Lalu, tidak ada hoax, ujaran kebencian, politisi sara, serta politik uang,” kata Fadly.
Menurut dia, pengawasan pemilu memiliki tujuan yang luar biasa dan penting. Bagian dari sebuah proses. Bila titik awalnya baik, maka hasilnya akan baik pula. Proses ini perlu dikawal sebagai bentuk sumbangsih kita bersama. Melalui proses yang baik, maka bisa menghasilkan pemimpin yang baik pula dengan prinsip komitmen dan kejujuran,” katanya.
Wako Fadly Amran, mengatakan tugas pengawasan pemilu merupakan tugas yang cukup berat, membutuhkan kebersamaan. Dia mengajak partisipasi masyarakat untuk menyukseskan pemilu, menggunakan hak suaranya. Di Padang Panjang, hanya 60% yang memilih dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 2018 silam.
“Selain mengawasi, mari kita dorong para pemilih menggunakan hak suaranya. Semoga bisa terpilih pemimpin terbaik di negeri kita ini,” harapnya. (rmd)
















