Syahrul mengatakan, apabila Presiden RI setuju maka varietas Inpago 13 Fortiz tersebut akan disebar di semua provinsi yang ada atau minimal pada 1.000 Hektare (Ha) lahan sebagai percontohan.
Selain bisa tumbuh pada lahan kering, varietas Inpago 13 Fortiz memiliki kandungan zinc 34 ppm, 9,83 persen protein tinggi, potensi hasil mencapai 8,11 ton per Ha. Tidak hanya itu, padi gogo tersebut diketahui juga adaptif di lahan kering maupun tadah hujan. “Mudah-mudahan Presiden mau melepas varietas itu sekaligus mencanangkannya ke seluruh provinsi di Indonesia,” harap dia.
Ditunjuknya Kota Padang sebagai lokasi Penas ke-XVI KTNA diharapkan pula menjadi momentum untuk menghadirkan rekomendasi KTNA. Rekomendasi tersebut misalnya komitmen kabupaten dan kota serta provinsi di Tanah Air untuk membuat lumbung pangan.
Eks Gubernur Sulawesi Selatan tersebut berharap para petani dan nelayan yang hadir bisa melahirkan atau mendorong rekomendasi bersama. Sebab, pelaksanaan Penas KTNA sebelumnya hal itu tidak dilakukan.
Sebagai tuan rumah perhelatan Penas ke-XVI KTNA, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan Penas ke-XVI KTNA kali ini harus mampu menghadirkan hal-hal berbeda, dan menjadi momentum pembangunan pertanian yang adaptif, inovatif dan akseleratif.
“Seperti yang disampaikan Bapak Menteri tadi, Penas KTNA ini diharapkan dapat menghadirkan hal-hal berbeda, dan menjadi momen bagi kita dan kaum milenial untuk pertanian. Makanya tadi kita menghadirkan smart farming (pertanian pintar-red) dan beberapa teknologi baru dari berbagai provinsi di Indonesia. Termasuk di Sumatra Barat,” terangnya.
Mahyeldi mengatakan pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin dalam menyukseskan Penas ke-XVI KTNA. Apalagi, kegiatan tersebut sejatinya sudah direncanakan sejak 2020 namun baru terealisasi tiga tahun setelahnya.
Penas ke-XVI KTNA selain melibatkan kaum milenial menyediakan smart farming yang mendapatkan sentuhan teknologi, pada sektor peternakan akan ada sistem peternakan yang bisa mendeteksi dini pertumbuhan ternak yang ada.
“Nanti kita juga akan persentasikan kepada provinsi lain perkembangan inovasi tekhnologi ini. Kita juga akan presentasikan bahwa Provinsi Sumbar memiliki kebijakan fokus pertanian dengan mengalokasikan anggaran 10 persen dari total APBD, secara keseluruhan persiapan mencapai 90 persen, “ katanya. (fan/adv)
