Sementara itu, Raja Gopala mengatakan, pihaknya mengusulkan untuk mengembangkan solusi Smart City untuk mengikuti layanan berbasis teknologi Blockchain. “Dalam kerjasama ini kita mengusulkan beberapa solusi dalam mengembangkan Smart City berbasis Blockchain. Di antaranya sistem manajemen bangunan yang pintar (barcode yang berbasis identifikasi rumah tangga), sistem e-Wallet (dompet elektronik) dan e-Payment (pembayaran elektronik) dan Smart Waste Management (sistem manajemen limbah pintar dalam pengumpulan sampah),” jelasnya.
Untuk partner model yang diusulkan, dikatakannya, semua teknologi akan dikembangkan atau bersumber dari Ixiono. Solusi akan dikembangkan sesuai kebutuhan kota. Semua biaya Capex akan ditanggung Ixiono. Proyek percontohan akan dilaksanakan dalam skala kecil dalam bidang-bidang utama yang diidentifikasi oleh kota.
MoU skala penuh untuk jangka tetap setelah implementasi sukses, biaya dan model pendapatan dan peluang baru akan diciptakan menggunakan teknologi Smart City. Lalu, pemeliharaan, peningkatan konstan dan pengembangan area baru Smart City akan menjadi tanggung jawab Ixiono. Pembagian biaya dan pendapatan akan diatur vertikal setelah berkonsultasi dengan kota.
Sementara CEO Digivla, Dr. Reza A. Maulana, MSc. Ak, menyampaikan, kerja sama Pemko dan Ixiono ini merupakan proyek percontohan skala nasional pertama di Indonesia dalam pengembangan Smart City. “Insyaa Allah dalam satu atau dua minggu ke depan, tim akan stay di Padang Panjang untuk mengimplementasikan solusi-solusi Smart City yang ada. Juga akan melakukan uji coba dengan targer uji coba dalam kurun waktu satu sampai tiga bulan,” tuturnya. Usai melakukan penandatangan kerja sama, Ixiono juga berkesempatan melihat langsung Command Center Padang Panjang dan juga melakukan diskusi dengan OPD terkait. (rmd)
