ST2023 dilakukan untuk mengakomodasi variabel yang dibutuhkan untuk kelengkapan data pertanian berkembang sangat dinamis, menjawab kebutuhan data baik di level nasional maupun internasional, dan dirancang untuk memperoleh hasil yang berstandar internasional dengan mengacu pada program Food and Agricultural Organization (FAO) yang dikenal dengan World Programme for the Cencus of Agriculture (WCA). Untuk memperoleh keterbandingan internasional, Sensus Pertanian dilaksanakan sedekat mungkin dengan tahun 2020.
Wali Kota Bukittinggi, melalui Sekda Bukittinggi, Martias Wanto, sektor pertanian merupakan sektor yang dapat memberikan kontribusi pada perekonomian nasional. Untuk itu, sensus harus dilaksanakan dengan maksimal dan meminimalisir kesalahan data. Ia juga meminta pada tim dan petugas nantinya, agar bekerja untuk mendapatkan data yang benar dari masyarakat.
“Kita inginkan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan data yang diperoleh, bisa dilaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi. Bagaimana menjadikan lahan pertanian yang minim, menghasilkan pangan yang banyak,” tegas Sekda.
Sekda berharap, Bukittinggi dapat mencapai kedaulatan pangan dan mensejahterakan petani. “Sensus pertanian, merupakan kesempatan untuk memperbaiki data. Camat dan Lurah harus fasilitasi, agar dapat mengetahui potensi terkait petani milenial dan modernisasi adopsi twknologi di sektor pertanian,” pungkasnya. (pry)
