Apalagi, Hendri Septa bisa kehilangan panggung politiknya hampir satu tahun 2024. Sementara Syafrial Kani, akan menjadi calon anggota DPRD Sumbar dari Dapil 1 Kota Padang. Selain masih akan menjabat Ketua DPRD Padang sampai pelantikan DPRD Padang berikutnya. Momen sebagai Caleg, tentu akan dimanfaatkan Syafrial Kani untuk berkeliling di 11 Kecamatan di Padang.
Selain Syafrial Kani, Gerindra masih punya Ketua DPC Gerindra Padang Verry Mulyadi dan Sekretaris DPC Gerindra Sumbar Evi Yandri. Keduanya adalah tokoh yang cukup kuat di masyarakat dan sama-sama akan bersaing menjadi anggota DPRD Sumbar 2024. Gerindra bisa saja mengusulkan salah satu sebagai calon Wali Kota Padang. Apalagi kalau kursi yang didapat sama dengan 2019 atau lebih dari 9 kursi, bisa mengusung siapa saja.
PKS yang cukup lama berkuasa di Padang, sepertinya agak kesulitan mencari pengganti sepadan Mahyeldi. Apalagi, Hendri Susanto yang dimajukan di Pilwawako di DPRD Padang beberapa waktu lalu kalah total. Memajukan kembali Hendri Susanto di Pilkada Padang 2024, juga butuh keberanian lebih. Pasalnya, dia juga pernah kalah sebagai calon Bupati Sijunjung 2020.
Kandidat lain PKS, ada kader yang juga sekretaris MUI Kota Padang Mulyadi Muslim. Awalnya, nama Mulyadi masuk dalam daftar kandidat Cawawako yang dimajukan PKS bersama Ketua DPD PKS Padang Muharlion dan politisi senior PKS Muhidi. Tapi entah apa yang terjadi, PKS akhirnya mengajukan nama Hendri Susanto.
Partai Demokrat, juga punya sejarah yang oke di Kota Padang. Apalagi saat terjadi tsunami Demokrat 2009, kursi DPRD Padangnya sampai 17. Ketua DPC Padangnya waktu itu Muchlis Sani, sementara ketua DPRD Padang Zulherman. Sayang, saat ini Muchlis Sani telah tiada dan Zulherman sudah pindah ke lain partai.
Demokrat tak banyak menyisakan kadernya untuk diadu pada Pilkada Padang 2024 mendatang. Wakil Ketua DPRD Padang Ilham Maulana yang baru diganti dari jabatan Ketua DPC Demokrat Padang juga sedang terbelit masalah hukum. Dia masih bestatus tersangka dalam kasus pemotongan batuan sosial. Bahkan, pada Pileg 2024 juta dikabarkan tak maju lagi. Kita doakan saja agar Demokrat bisa menyiapkan kadernya jelang Pilkada.
Partai Golkar kini punya sosok muda dan energik pada diri Ketua DPD Golkar Padang Iqra Chissa. Dia juga adalah menantu dari Ketua DPD Golkar Sumbar yang juga Bupati Solok Selatan Khairunnas. Iqra bersama Zulhardi Z Latif diprediksi akan dimajukan Golkar, baik sebagai Cawako atau Cawawako. Golkar sudah terlalu lama “menghilang” dari garis kekuasaan di Kota Padang.
Partai NasDem yang pada 2019 lalu hanya dapat 1 kursi, mungkin juga akan berpartisipasi dalam Pilkada Padang. Apalagi ketua DPD NasDem Padang Osman Ayub NasDem akan tumbuh dan menjadi pemenang Pileg di Padang. Jika terwujud, nama Ketua DPD NasDem Sumbar Fadly Amran yang juga Wali Kota Padangpanjang berpeluang diusung. Kalau Fadly tidak diajak oleh calon Gubernur untuk mendampingi mereka.
Partai lainnya seperti PDI Perjuangan dan PPP, meski terus mendapatkan kursi di DPRD Padang, sepertinya belum punya kader yang cocok maju di Pilkada Padang. Ketua DPC PDIP Padang Halbert Hendra Lukman kemungkinan belum berani maju. Tapi Ketua DPC PPP Padang Nikki Lauda Hariona bisa saja maju. Dia adalah putra dari Ketua DPW PPP Hariadi dan anggota DPD RI asal Sumbar Emma Yohanna.
Partai non-DPRD Padang seperti Hanura, PSI, Perindo, PBB, Garuda, PKB dan partai-partai baru seperti Gelora, PKN, Partai Ummat dan Partai Buruh juga masih harus menunjukkan eksistensi mereka di Pemilu. Sebelum menghitung untung-rugi mereka pada Pilkada Padang. Meski tanpa incumbent, Padang sebagai ibu kota pasti menghadirkan tantangan lebih. Bukankan seperti kata Napoleon Bonaparte, “Dalam politik, kedunguan itu bukanlah halangan.” Ayo terus maju! (Wartawan Utama)
















