” Perencanaan konvergensi untuk membangun komitmen dan peran lintas sektor, secara terintegrasi khususnya swasta ( dunia usaha), kelompok masyarakat sipil, maka kegiatan ” Musyawarah Terintergrasi “, dengan topik rembuk Stunting dan Musrembang CSR cukup penting,” kata Rusma Yul Anwar.
Terakhir Bupati Pesisir Selatan berharap agar kegiatan ini bisa menjadi wadah bertukar pikiran untuk mencapai sebuah solusi dan inovasi dari permasalahan yang ada. Sekaligus bertujuan untuk menjaring komitmen bersama dalam menurunkan prevelensi stunting dan menghapus kan kemiskinan ektrim di Kabupaten Pesisir Selatan.
Sementara itu berdasarkan survei SGI Kemenkes RI angka stunting di Kabupatem Pesisir Selatan tahun 2021 25,2 %, dan 2022 – 29, 8%.
Kepada Posmetro, Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Pesisir Selatan dr. Syahrizal Antoni mengatakan, data angka stunting dari hasil survei dari Kementerian Kesehatan RI, yaitu Surveo Status Gizi Indonesia ( SGGI).
Berdasarkan data by name by addreaa dikumpulkan dari pukesma dan posyandu ada di wilayahnya, Syahrizal Antoni terjadi penurunan angka stunting tersebut. Tahun 2021 – 12,3% dan 2022 -7,8 %.( Rio)
