PADANG, METRO–Polda Sumbar terus melakukan pendalaman terkait dugaan pembunuhan bayaran yang dilakoni Umar Jaya (53), penjahat berdarah dingin yang kini di tahan di Mapolres Limapuluh Kota. Polisi berusaha mengungkap peran masing-masing pelaku, serta kalau benar dibayar, siapa yang membayarnya.
Hal itu disebutkan Kapolda Sumbar brigjen Pol Bambang Sri Herwanto. Dikatakan Kapolda, penyidik masih terus melakukan pengembangan, untuk mengungkap apa saja tindak kejahatan yang pernah dilakukan oleh Umar. “Salah satunya kasus pembunuhan istri pemilik Yayasan Baiturahmah. Informasi masih terus dikembangkan. Kita akan ungkap peran yang sesunguhnya, apakah benar dia pembunuh bayaran, atau tidak,” ungkap Kapolda.
Polisi juga masih berusaha keras mencari saksi terkait status pembunuh bayaran yang terlanjur dilekatkan ke sosok Umar Jaya. “Setidaknya, saksi yang pernah melihat atau pernah mendengar langsung. Kemudian, kejujuran dari yang bersangkutan,” kata Bambang.
Polda Sumbar saat ini belum berniat mengambil alih kasus. ”Kita berdayakan Polres terlebih dulu agar dapat ditangani dengan baik. Jika memang kekurangan personel, akan di-backup oleh Polda, jika terungkap adanya TKP di luar Polres lain di luar Sumbar, ada dua pilihan, ditarik ke Polda, penyidik Polres yang kerja sama, ada pertimbangan, dilihat dulu penyidikannya oleh siapa, sudah sampai dimana, dan wilayah mana,” ungkapnya.
Bambang, menambahkan, memang setiap tindak pidana itu ada kedaluwarsa kasus, dan itu dijelaskan dan itu telah dituangkan dalam pasal 48 KUHP, yang mana bagaimana masa kadarluarsa setiap tindak pidana itu, diatur berdasarkan ancaman hukuman. ”Seperti kasus Pembunuhan istri pemilik yayasaan Baiturrahmah, kalau misalkan belum kedaluwarsa, itu ada hak dari korban untuk melapor, dan kewajiban penyidik untuk melakukan penegakan hukum,” ujar Kapolda. (r)
