Selain itu dalam kuliah umumnya itu, UAS menyampaikan bahwa agama dan kebangsaan janganlah dipertentangkan, janganlah dikotomikan. Tetapi harus dipersatukan atau disejalankan dalam kehidupan dan hal itu sudah terdapat dalam kehidupan suku bangsa di Indonesia.
“Dalam kehidupan berbangsa marilah kita selalu menyatukan dan sejalankan agama dan kebangsaan,” lanjutnya.
Sementara Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kehadiran UAS sangat penting, karena tausiyah yang beliau berikan sangat menyentuh, sederhana, dan mengena.
Ilmu yang dimiliki UAS penting bagi UNP sebagai salah satu perguruan tinggi yang diamanahkan untuk menyiapkan guru masa depan. “Kita dituntut menyiapkan guru-guru profesional yang akan menentukan perdaban bangsa, maka UNP sangat strategis dalam peyiapan sumber daya manusia untuk terjun ditengah masyarakat,” kata Ganefri.
“UNP sebagai kampus yang religious nasionalis jangan sampai kita terpecah belah, mari bersama-sama kita tanamkan nilai toleransi dan kita jadikan kampus ini sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia yang unggul dalam misi pembangunan bangsa dan negara ini,” harap ketua MRPTNI ini. (cr1)




















