Sementara itu, pada sesi tanya jawab, salah seorang siswi Salsa, mengajukan pertanyaan kritis. “Pak, bagaimana sikap kita ketika melihat ada polisi berpakaian seragam mengendarai sepeda motor tanpa helm dan menerobos lampu pengatur lalu lintas yang sedang berwarna merah”.
Miko Kamal menjawab pertanyaan tersebut dengan antusias bahwa jika itu terjadi, siapa saja, termasuk Salsa yang melihat kejadian tersebut dapat dan semestinya melaporkannya kepada atasan yang bersangkutan, baik laporan langsung maupun melalui media sosial. Melalui media sosial misalnya, Salsa dapat memberitahukan atasan yang bersangkutan melalui Direct Message (DM) di Instagram.
“Salsa dapat melaporkan langsung kejadian yang dilihatnya dengan cara menyampaikannya kepada atasan penegak hukum yang melanggar hukum itu. Medium laporan macam-macam, baik melalui surat biasa atau laporan melalui media sosial,” kata Miko yang juga Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Alumni SMA Negeri 7 Padang itu.
Menurut Miko, tindakan melaporkan setiap pelanggar hukum merupakan wujud konkret dari partisipasi publik dalam penyelenggaran pemerintahan. Miko juga mengingatkan aparatur penegak hukum termasuk juga kepada para advokat bahwa anak-anak sekarang sangat kritis dalam mengamati perilaku aparat penegak hukum.
“Para aparat penegak hukum mestilah hati-hati. Perilaku mereka diamati oleh masyarakat, termasuk diamati oleh anak-anak remaja yang duduk di bangku sekolah. Sangat memalukan aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi contoh justeru mempertontonkan perilaku yang tidak baik kepada masyarakat yang dapat merusak tatanan kehidupan sosial. Ini seperti tungkek mambawo rabah,” kata Miko. (cr1/rel)
