“Jelas kami mengecam dengan sangat sangat keras tindakan ini. Maka oleh karena itu, saya meminta polisi mengusut tuntas kasus ini dan menangkap siapapun pelakunya tanpa pandang bulu,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Padang, Syahendri Barkah enggan menanggapi tudingan yang dialamatkan kepada pihaknya dan Pemko Padang. Pria yang akrab disapa Adek itu mengaku lebih memilih fokus dalam pembangunan Pasar Raya Fase VII.
“Jika yang diributkan (KPP) adalah PKL, maka Pasar Raya Fase VII adalah jawabannya, nanti juga semuanya akan direlokasi ke sana kok, jadi tunggu saja,” katanya.
Syahendri Barkah mengatakan, pihaknya menampung seluruh aspirasi dan keluhan dari seluruh unsur pedagang, baik dari KPP maupun Keluarga Besar Pedagang Kaki Lima (KBPKL).
Meski menyiapkan solusi, pihaknya membutuhkan waktu untuk merelokasi PKL secara perlahan. “Kami sudah menyiapkan formula atau solusi terkait (keberadaan PKL) itu,” katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan dua lokasi bagi PKL yang akan direlokasi secara bertahap dalam waktu dekat, termasuk kios pedagang yang terbakar pada Rabu (17/5) pagi. Seperti di Kompleks Ruang Terbuka Hijau (RTH), nantinya para PKL juga ditempatkan di sebelah Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang atau terminal angkutan kota (angkot).
“Untuk (RTH) Imam Bonjol, kami sudah berkoordinasi dengan Dandim 0312/Padang, beliau bersedia dan menyetujui,” imbuhnya.
Diketahui, pengurus KPP Padang, Irsal Mawardi Sutan Pangeran diduga dihajar oleh oknum pengurus Keluarga Besar Pedagang Kaki Lima (KBPKL). Peristiwa itu diketahui terjadi pada Rabu (17/5) siang.
Irsal mengaku juga sempat didorong oleh anggota dari pengurus KBPKL sebelum ditonjok. Akibatnya wajah Irsal mengalami memar dan kepalanya pusing usai ditonjok. Keluarga yang merasa tak senang kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polresta Padang.
Laporan polisi itu tertuang di dalam nomor LP/B/325/V/2023/SPKT/Polresta Padang/ Polda Sumbar tanggal 17 Mei 2023. (cr2)




















