Pada kesempatan tersebut, dihadirkan tiga orang memberikan sambutan lainnya. Ketiga orang tersebut, Prof Dr Asrinaldi, dosen dan penulis buku bidang Sosial Humaniora Unand. Prof Dr dr Yusrawati, dosen dan penulis buku bidang Eksakta. Firdaus Abie, jurnalis dan pegiat literasi yang juga membina penulis pelajar dan mahasiswa.
Prof Asrinaldi menyinggung seputar bagaimana mahasiswa bisa menikmati bacaan, lalu dikembangkan menjadi tulisan. Selain itu, ia juga mengusulkan agar karya-karya yang telah dihasilkan dosen tersebut juga difasilitasi Unand untuk ditranslate ke bahasa asing, sehingga dapat pula dikenal di tingkat Internasional.
Prof Dr dr Yusrawati menyinggung, sebenarnya tak ada alasan untuk tidak menulis bagi dosen, sebab aktivitas menulis adalah salah satu tugas dosen. Ada dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Jurnalis dan Pegiat Literasi Firdaus Abie lebih menitikberatkan pada keberlangsungan ruang tersebut. Bagaimana supaya ruang tersebut didatangi, buku-bukunya dibaca dan berguna untuk banyak orang, terutama bagi mahasiswa. Perlu langkah khusus untuk “memaksa” dalam arti positif agar mahasiswa membaca buku-buku tersebut.
Selain itu, Firdaus Abie juga menyarankan, kelak ada pula Ruang Buku Karya Mahasiswa Unand, sehingga memberikan dorongan luar biasa kepada mahasiswa dalam karya berbentuk tulisan. Akan semakin lebih baik jika proses kreatif tersebut difasilitasi kampus, sehingga lahir banyak buku berkualitas dari mahasiswa.
Peresmian Ruang Buku Karya Dosen Unand tersebut dihadiri juga Wakil Ketua Majelis Wali Amanat Unand Prof Werry Darta Taifur, Wakil Rektor IV Unand Dr. Hefrizal Handra, M.Soc, para guru besar, dosen, pegawai dan mahasiswa. (cr2)




















