PADANG, METRO–Lomba Karya Jurnalistik Kebudayaan Tionghoa telah berakhir. Dewan juri memutuskan 18 nama pemenang untuk masing-masing kategori yakni Kategori Foto, Video dan Tulis (juara satu hingga harapan tiga). Para pemenang pun diberikan hadiah uang tunai, plakat hingga piagam penghargaan.Penyerahan penghargaan tersebut berlangsung di HW Hotel, Rabu (17/5).
Albert Hendra Lukman mengatakan, selain sebagai wadah menyalurkan bakat dalam dunia fotografi, videografi dan tulis, lomba ini digelar juga untuk memperkenalkan lebih dekat kebudayaan Tionghoa di tengah masyarakat khususnya di Sumbar.
“Kebudayaan di Indonesia, sangat beragam. Salah satunya kebudayaan Tionghoa yang memang sejak dahulu sudah mewarnai keberagaman etnis Indonesia. Khusus di Sumbar kolaborasi antar lintas kebudayaan sudah terjalin sangat erat,” kata anggota Fraksi PDIP dan PKB ini.
Pemain barongsai dan tarian naga misalnya, tidak hanya berasal dari warga keturunan Tionghoa, namun juga ada yang dari etnis Minangkabau.
“Di Sumbar toleransi antar umat beragama dan etnis atau suku terjalin erat. Semua bisa hidup berdampingan dan saling menghormati dan menghargai satu sama lain,” kata Albert.
Albert mengatakan, dengan dihelatnya lomba karya jurnalistik kebudayaan Tionghoa ini, diharapkan mampu menyampaikan pesan bahwasanya, bumi Indonesia memiliki keberagaman kebudayaan yang sangat kaya.
Menarik mundur pada helatan Cap Go Meh yang merupakan puncak perayaan Imlek, panitia penyelenggara menyuguhkan beragam atraksi kebudayaan. Atraksi ini merupakan obat rindu bagi masyarakat Sumbar akan nuansa penampilan kesenian budaya karena sempat terhenti selama pandemi Covid-19.
“Atraksi budaya saat Cap Go Meh kemarin, tidak hanya menyuguhkan penampilan budaya dari etnis komunitas Tionghoa, namun juga menyatukan berbagai sisi mulai dari etnis Minangkabau, Jawa hingga Bali. Ini bagian awal bahwa kami ingin menyampaikan komunitas Tionghoa merupakan komunitas di nusantara,” ujar Albert.(cr2)















