“Ini melibatkan multi sektor yang mana bagian terbesarnya itu adalah perencanaan. Sebab dalam sebuah perencaaan kita tidak bisa lepas dari data. Namun jika tidak ada data yang akurat dan terpercaya, maka penanggulangan kemiskinan ekstrem ini tidak akan dapat kita lakukan dengan benar,” ujarnya.
Irwan Fikri meminta OPD terkait untuk membuat sebuah big data yang jelas dan terperinci agar nantinya dapat dilakukan tindakan yang tepat terhadap data tersebut.
“Supaya masalah ini dapat ditanggulangi dengan baik, kita harus mempunyai data yang akurat sehingga tindakan yang kita lakukan tepat sasaran,” ujarnya.
Irwan Fikri meminta seluruh unsur Pemerintah Kabupaten Agam agar menangani dengan serius permasalahan tersebut.
“Mari kita fokuskan dulu untuk menyelamatkan 918 penduduk ini, kita mantapkan dan perbarui data kita agar nantinya tidak ada masyarakat di Agam yang tidak mendapatkan batuan,” ajaknya.
Lebih penting, kata Irwan Fikri, seluruh OPD harus mencari trobosan-trobosan baru yang nantinya dapat menunjang dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem.
“Ayo kita bantu masyarakat demi terwujudnya Agam sejahtera dan madani,” ujarnya.
Rapat itu diakhiri dengan mendengarkan paparan narasumber dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden, Edi Syarijal. (pry)




















