Juga percepatan zona khas berbasis kearifan lokal, menciptakan entrepreneur syariah, mendorong pengelolaan wakaf oleh nazir daerah. Untuk memperluas pemasaran produk dari Sumbar, Pemprov Sumbar juga bekerja sama dengan Minang Diaspora.
Mahyeldi juga mengatakan, untuk mewujudkan Sumbar sebagai pusat halal dunia juga menyiapkan Padang Industrial Park (PIP). Dengan luas lahan mencapai 140 hektar, PIP siap dijadikan kawasan industri halal, untuk memperkuat ekosistem industri halal di Sumbar
Seminar internasional itu dimoderatori Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Endrizal dengan narasumber Prof DR Irwandi Jaswir, Koordinator Riset Halal Internasional Institute for Halal Research and Training (INHART) International Islamic University Malaysia (IIUM).
Hadir juga pada seminar internasional itu, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Kepala Perwakilan BI Sumbar, Dirut Bank Nagari, Kepala Perwakilan OJK Sumbar, Pimpinan BUMN Perbankan di Sumbar, Asuransi Askrida, Dirjend Perbendaharaan Negara, Ketua Baznas Sumbar, perwakilan PT Semen Padang, PT Pertamina.
Juga hadir, rektor dan perwakilan perguruan tinggi negeri dan swasta, Kepala OPD Pemprov Sumbar, pemerintah kabupaten kota. Perwakilan MUI Sumbar, LKAAM Sumbar, BKOW Sumbar, Kadin Sumbar, ASITA Sumbar, Apindo Sumbar, PHRI Sumbar, ICMI Sumbar, DPD IPEMI Sumbar, Salimah Sumbar, Ketua KDEKS Sumbar, Ketua DMI Sumbar dan undangan lainnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Endrizal menyatakan komitmennya mendukung Sumbar sebagai daerah pusat halal di Indonesia dan dunia. Hal ini masuk dalam Progul Gubernur Sumbar, yakni Sumbar Religius dan Berbudaya, Sumbar Sehat dan Cerdas, Sumbar Sejahtera dan Sumbar Berkeadilan.
Salah satunya Progul Sumbar Sejahtera. Untuk mewujudkannya, Dinas Koperasi dan UKM Sumbar memperkuat Koperasi dan UMKM serta mencetak 100 ribu milenial dan women entrepreneur.
Pada kesempatan itu, Prof. Irwandi Jaswir menilai Pemprov Sumbar sudah memiliki niat dan tekad besar untuk industri halal. “Kita perlu bersama-sama membangun langkah ke depan untuk dirumuskan oleh stakeholder yang ada. Terutama kepada dinas terkait, karena halal ini tidak bisa jalan sendiri,” kata Irwandi.
Karena menurutnya, pada hakikatnya produk halal tidak hanya diminati kalangan muslim semata. Ke depan produk halal yang sudah direncanakan harus jalan, tidak bisa sporadis tanpa planning yang matang. “Salah satunya daging halal, banyak diekspor ke negara non muslim, karena mereka menganggap daging halal itu lebih sehat dan lebih penting diproduksi,” katanya. (**)




















