“Tujuan dari satu nagari satu event ini sebagai bentuk dan upaya menjaga dan memelihara adat dan budaya kita, juga kuliner-kuliner tempo dulu yang saat ini sudah mulai tergerus, dari itu dengan adanya event ini dapat menghidupkan kembali keunikan dan keanekaragaman kita,” tambah Eka Putra.
Bupati Eka Putra juga mengatakan, saat ini satu nagari satu event turut didamping oleh politeknik pariwisata Bandung. Hal ini juga guna memperkenalkan potensi-potensi pariwisata Tanah Datar lebih luas lagi, disamping itu Pemda Tanah Datar juga menjalin kerjasama dengan STP Bandung ini.
Terkait satu nagari satu event, Bupati Eka Putra katakan sebagai ajang promosi, baik bagi kabupaten maupun nagari, mengaktifkan sanggar-sanggar kesenian di nagari, kuliner, UMKM serta rasa kebersamaan membangun nagari.
Eka Putra juga mengatakan di tahun 2023 ini juga kembali akan digelar Kongres Bundo Kanduang se-Dunia yang direncanakan pada Desember mendatang.
Sebelumnya Tokoh Masyarakat Yusran Munaf Dt. Sari Marajo atas nama perantau menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan satu nagari satu event di Nagari Minangkabau tersebut.
“Semenjak tahun 2021 yang lalu dibentuklah persatuan perantau Nagari Minangkabau dan saat ini sudah ada lima perwakilan yaitu di Medan, Pekan Baru, Lampung, Jakarta dan Bukittinggi,” ucapnya.
Yusran menyebut partisipasi perantau cukup tinggi membangun kampung halaman contohnya pembangunan masjid yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan dan sudah menelan biaya Rp18 miliar yang mana Rp15 miliar murni perantau dan Rp3 miliar dari anak nagari.
Turut hadir pada saat Minangkabau Baralek Gadang tersebut Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Arkadius Dt. Intan Bano, Anggota DPRD Tanah Datar Nurhamdi Zahari Dt. Indo Marajo Nan Bapayuang Ameh, Asisten dan Kepala OPD lingkup Pemkab Tanah Datar, Ketua TPPKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, Camat se-Tanah Datar, Forkopimca, Wali Nagari se-Tanah Datar, Lembaga Unsur dan undangan lainnya.(ant)
