LABUAHBASILANG, METRO – Masyarakat Kota Payakumbuh sejak Rabu (16/1) senja resah akibat tidak mengalirnya air milik PDAM. Kegelisahan berlanjut hingga Kamis (17/1), dimana pasokan air di rumah masyarakat bahkan Kantor Pemerintah mulai habis.
Sehingga saat sholat Zuhur tiba, sebahagian pegawai kantor terpaksa harus mencari air untuk menunaikan sholat. “Tak mungkin bertayamum, selagi kita bisa mencari air dekat disini,” sebut beberapa ASN dilingkungan eks Kantor Bupati Lima Puluh Kota di Jalan Sudirman, Payakumbuh, Kamis (17/1).
Tidak mengalirnya pasokan air PDAM Kota Payakumbuh tanpa pemberitahuan. Sebab tidak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja pasokan air PDAM yang dikonsumsi warga Payakumbuh dibeberapa daerah mendadak mati.
Serta merta keresahan warga mengemuka, berbagai keluhan muncul termasuk melalui media sosial yang ditujukan kepada Walikota Payakumbuh dan jajaran pimpinan PDAM Kota Payakumbuh.
Informasi yang didapatkan dari Direktur PDAM Payakumbuh, Herry Iswahyudi, matinya aliran air PDAM disejumlah daerah di Kota Payakumbuh disebabkan adanya pemutusan sepihak oleh oknum warga pada sumber air PDAM di Batang Tabik, Nagari Sungai Kamuyang, Kabupaten Limapuluh Kota. Dikatakan, sejumlah fasilitas milik PDAM diarea tersebut bahkan dirusak.
“Sekelompok warga telah melakukan pengrusakan barang milik PDAM dan menutup aliran pasokan air ke kota,” ujar Dirut PDAM, Herry Iswahyudi saat dihubungi via aplikasi Whatsapps beberapa saat lalu.
Herry mengaku tidak mengetahui alasan pemutusan sepihak itu oleh oknum warga setempat. Menurutnya, Pemko Payakumbuh telah terikat kerjasama yang sah dengan Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang terkait pemanfaatan sumber air Batang Tabik buat konsumsi warga Payakumbuh.
Hal itu dibenarkan oleh Walikota Payakumbuh, Riza Falepi saat dihubungi via sambungan ponsel. Dikatakan Riza, pemutusan sepihak tersebut merupakan bentuk pelanggaran terhadap perjanjian kerjasama yang sudah dibuat dan disepakati antara kedua belah pihak.
“Kita sudah melakukan perjanjian kerjasama, dan semua kewajiban telah kami laksanakan. Saya rasa tidak ada poin kesepakatan yang kami langgar. Kalau toh ada persoalan internal di Kenagarian Sungai Kamuyang, atau bermasalah dengan pemerintahan diatasnya, jangan korbankan dong warga kami di Payakumbuh,” tegas Walikota Riza.
Riza mengaku tidak bisa mentolerir persoalan tersebut, karena telah mencederai butir butir kesepakatan dalam perjanjian kerjasama antara Pemko Payakumbuh dengan Pemnag Sungai Kamuyang. Dirinya mengaku tidak segan-segan mengambil kebijakan ekstrem untuk menjaga kepentingan warga Payakumbuh.
“Kalau persoalan ini tidak segera dituntaskan, saya tidak segan-segan memberhentikan seluruh pegawai PDAM asal Nagari Sungai Kamuyang yang menjadi bagian dari komitmen perjanjian dan pemanfaatan sumber air tersebut bagi warga Payakumbuh. Besok bisa langsung saya berhentikan,” ancam Riza.
Riza mengaku telah memerintahkan Dirut PDAM untuk melaporkan tindakan pidana terkait pengrusakan sarana PDAM oleh oknum masyarakat tersebut kepada pihak kepolisian. Dirinya juga meminta Dirut PDAM untuk mengambil langkah taktis secepatnya untuk mengatasi keterbatasan air bagi warga Payakumbuh. “Sementara kita lakukan penggiliran air ke masyarakat dan pelayanan mobil tangki PDAM,” ujar Riza.
Dirut PDAM Kota Payakumbuh Herry Iswahyudi, Kamis (17/1) menyebut sudah mengambil langkah dengan melaporkan oknum yang diduga melakukan pengrusakan dan pemutusan sepihak sumber air bersih milik PDAM di Batang Tabik, Nagari Sungai Kamunyang. ” Kita sudah laporkan dan dalam proses. Menyerahkan proses secara hukum,” sebut Herry Iswahyudi.
Sementara itu Walinagari Sungai Kamunyang, Irmaizar membantah telah melakukan pemutusan sepihak air bersih PDAM di Batang Tabik. “Dua belah pihak itukan antara Nagari dan Pemko Payakumbuh. Ini bukan nagari yang memutuskan, tapi oknum. Kami dari pemerintah nagari dan tokoh masyarakat menyayangkan kejadian ini,” sebut Walinagari melalui Handphone selulernya.
Disampaikannya, pada Kamis (17/1) pukul 2.00 Wib dihari, pihaknya bersama dengan petugas kepolisian sudah berupaya menghidupkan kembali sumber air bersih PDAM Kota Payakumbuh. “Kami sudah hidupkan kembali bersama dengan petugas kepolisian,” jelasnya.
Bila pihak Pemerintah Kota Payakumbuh atau PDAM Kota Payakumbuh mengambil langkah hukum, Walinagari mempersilakan. “Kalau ada nanti proses hukum ya silakan. Itu haknya Pemerintah Kota dan PDAM,” jelasnya.
Wali Nagari Sungai Kamunyang atas nama Pemerintah Nagari menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Payakumbuh atas ketidak nyamanan dengan putusnya sumber air bersih milik PDAM. “Kami mohon maaf atas ketidak nyamanan ini. Ini bukan Pemerintah Nagari, tetapi oknum. Kami menyadari bahwa Kabupaten dan Kota itu serumpun, jadi kami mohon maaf,” sebutnya.
Pemko Jamin Ketersediaan Air Bersih
Ditutupnya sumber air bersih PDAM di Batang Tabik, pada Rabu kemarin telah menimbulkan kurangnya pasokan air bersih mengalir ke rumah-rumah masyarakat, fasilitas umum lainnya. Untuk itu pemko menjamin kebutuhan air untuk warga tetap tercukupi.
Hal ini disampaikan oleh Pj Sekda, Amriul Dt Karayiang saat Apel pagi ASN di kantor Balaikota, Eks Lapangan Poliko, Kamis (17/1) pagi. Dirinya mengatakan walaupun ada hambatan untuk sumber air di Batang Tabik, Nagari Sungai Kamuyang, sumber mata air masih ada lagi di pincuran tujuh di kecamatan, Situjuh Limo Nagari.
Dengan debit 100 liter perdetik diharapkan bisa mencukupi kebutuhan warga se-Kota Payakumbuh. “Jadi Kita sudah meminta agar PDAM untuk membuka seluruh pipanya di Pincuran tujuh. Agar bisa mencukupi kebutuhan air. Termasuk menyambungkan alirannya ke wilayah yang biasa menerima air dari Batang Tabik,” kata Amriul.
Walaupun sumber air dari pincuran tujuh sudah bisa mencukupi kebutuhan warga, Pemko tetap akan menyelesaikan persoalan penutupan sumber mata air di Batang Tabik ini dengan arif dan bijaksana. Diharapkan sumber mata air ini juga bisa juga mencukupi hajat orang banyak.
Pasalnya sesaat penutupan dilakukan oleh beberapa oknum warga di Sungai Kamuyang, putusnya distribusi air bersih sangat terasa di Kecamatan Payakumbuh Timur, Utara dan Lamposi Tigo Nagari.
“Sebisa mungkin kita duduk bersama dan mencari solusi atas persoalan yang ada dengan bijaksana. Agar air tidak putus lagi. Kasihan warga Payakumbuh Timur, Utara dan Latina yang terkena imbas akibat penutupan sumber mata air ini,” katanya.
Amriul juga mengatakan saat ini, Pemko sedangkan mempercepat pembangunan infrastruktur sumber air bersih di Batang Agam, Tanjung Pauh. Termasuk menambah embung di Payolansek.
Jika kedua sentral penampungan air bersih ini selesai, warga Payakumbuh tidak perlu lagi khawatir akan pemutusan air bersih ke rumahnya.
”Sekarang ada 3 buah embung yang kita punya. Ditahun ini ada satu embung lagi yang sedang dikerjakan di Payolansek. Semoga bisa menjadi solusi kita semua soal air bersih,” kata Amriul. (us)














