TANAHDATAR, METRO – Pelatihan tersebut diikuti sebanyak 56 orang Pimpinan Lembaga Kemahasiswaan, diantaranya Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA) tingkat Institut maupun tingkat Fakultas, Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM), Unit Kegiatan Khusus (UKK) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama tiga hari 16 hingga 18 Januari 2019, di kampus IAIN Batusangkar. Narasumber dalam acara ini adalah Rektor, Wakil Rektor II dan III kepala BIRO AUAK Yasrizal dan salah satu Praktisi dari UNAND Padang, dengan mengusung tema Membentuk Jiwa yang Berintegritas untuk Menjadi Pemimpin yang Berkarakter Islami.
Rektor IAIN Batusangkar Dr H Kasmuri MA mengatakan, mahasiswa sebagai generasi pelanjut tongkat estafet pembangunan bangsa dan negara, tentunya harus senantiasa membiasakan diri mempelajari teori dan teknik kepemimpinan.
“Pemimpin yang berintegritas, harus dipersiapkan lebih dini, dalam hal ini wadah yang sangat efektif adalah proses penggalian sumber daya manusia dalam kampus,” ucap Kasmuri.
Kasmuri mengatakan, dalam organisasi pemerintah maupun swasta, banyak pegawai yang mempunyai prestasi akademis yang baik waktu di perguruan tinggi, ternyata dipimpin oleh mereka yang prestasi akademisnya biasa saja. Maka, kemampuan bergaul sangat penting sekali dalam suatu kepemimpinan.
Dengan demikian, jadilah mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi dan ekstra kurikuler serta pandai bergaul tanpa mengabaikan tugas-tugas intrakurikuler supaya tidak kena DO. Jika sudah menjadi sarjana dan berkecimpung dimasyarakat Kasmuri berharap Mahasiswa sudah terbiasa memimpin dan dapat menjadi pemimpin yang baik.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiwaan dan Kerjasama Dr. H. Rizal MAg menyampaikan, pelatihan kepemimpinan dengan visi melahirkan sarjana-sarjana siap memakai, dan berharap pemimpin-pemimpin lembaga haruslah memiliki softskill, sehingga bisa menghasilkan atau menciptakan sesuatu gerakan yang membanggakan nama IAIN Batusangkar.
Ini tantangan baru bagi para ketua-ketua Pimpinan lembaga yang baru terpilih, di berbagai lembaga kemahasiwaan. Oleh karena itu dalam memimpin suatu organisasi haruslah membangun komunikasi (build communication) sekaligus silaturrahmi, koordinasi, membuka wawasan dan menyusun strategi. (ant)















