“Kita lakukan pemasangan stiker PHBS ke rumah-rumah warga, pemeriksaan jentik di bak mandi warga, serta penimbangan balita,” ucapnya.
Selain itu, tambahnya lagi, PKK TPL punya inovasi totok punggung (topung) sama totok rokok, penyuluhan PHBS ke sekolah.
“Inovasi unggulan lainnya di antaranya pengolahan sayuran kale menjadi jus dan puding, yupi dan kripik yang kita berikan saat posyandu. Puding Jus ala Kale (Pujaka) ini, merupakan inovasi kita dalam mendukung penurunan angka stunting di TPL. Kita juga bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) menjadi Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting (Basunting). Sebelumnya, pada 2022 ada 17 anak stunting, alhamdulillah sekarang tinggal 10,” terangnya.
Pihaknya berharap bisa meraih juara di lomba tingkat provinsi ini. “Selain mengukir prestasi, juga sebagai kado dari kami untuk wali kota dan ibu Ketua TP-PKK, dr. Dian Puspita, Sp.JP,” harapnya. (rmd)
