Terkait guru PPPK yang sudah lulus namun belum ada penempatan, ini perlu dicek kembali di pusat,” kata Fadly Amran.
Perihal kesejahteraan guru honorer, Fadly berharap ada solusi yang tepat seperti memaksimalkan dana BOS. Adapun muatan lokal yang memperkenalkan anak dengan budaya dan adat istiadat, Fadly Amran menyarankan pengalaman yang bisa dirasakan langsung oleh anak.
“Anak bisa ke KAN (Kerapatan Adat Nagari-red) atau pihak KAN ke sekolah. Lalu ajarkan kesenian Randai. Di Randai ada teater, ada tari, silatnya dapat, pasambahannya ada,” sebut Fadly.
Sementara itu, terkait merdeka belajar, Wako Fadly Amran meminta porsi anggarannya bisa dilebihkan dan prioritaskan. “Saya setuju dengan merdeka belajar. Murid bisa belajar langsung di luar kelas. Ada project base. Tujuannya adalah untuk menggali potensi terbesar para guru-guru sekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri,”katanya.
Fadly juga turut meninjau langsung salah satu sekolah yaitu SDN 7 Padang Panjang Barat yang memerlukan perhatian dan dukungan anggaran pembuatan jalur evakuasi. Kondisi yang terlihat, jalur evakuasi kurang memadai di sekolah ini. Sekolah ini membutuhkan gerbang yang cukup besar. Solusinya adalah membongkar salah satu bagian depan sekolah agar warga sekolah bisa leluasa keluar masuk. (rmd)
