AGAM, METRO – Masyarakat Baruah Kampuang (Barkam), Jorong Pasar, Nagari Maninjau, Rabu (16/1) sekitar pukul 12.30 WIB dikagetkan dengan tenggelamnya Azim (8). Anak pasangan Olivianti dan Irman itu tak dapat diselamatkan dan meninggal di lokasi. Hal itu membuat masyarakat sekitar berbondong-bondong dating ke lokasi.
Kapolres Agam AKBP Ferry suwandi melalui Kasat Reskrim Iptu M Reza menyebut, kejadian ini pertama kali diketahui oleh saksi Budi. Awalnya, Budi siang itu mendengar suara minta tolong dari arah danau.
Budi yang bergegas menuju tepian melihat melihat seorang anak kecil menggapai-ngapai. Tanpa pikir panjang dia lalu mengejar anak itu. Karena jarak yang cukup jauh tentu butuh proses. Sesampai di lokasi anak tenggelam tersebut, dia mencoba membawa ke tepian.
“Sesampai di lokasi anak itu terbenam ia tidak melihat anak itu lagi. Lalu berenang hingga dasar danau untuk mencari jasad anak itu. Agak lama ia berhasil menemukan jasad Azim yang sudah ada di dasar danau. Tanpa pikir panjang dia langsung merangkul ke tepi danau,” bebernya.
Ia melanjutkan, sesampai di tepi danau dia berusaha menekan-nekan perut Azim untuk menggeluarkan air yang tertelan olehnya. Karena korban tidak juga kunjung bergerak, dia langsung melarikan korban ke Puskesmas Maninjau untuk mendapatkan pertolongan.
Dari hasil keterangan dr Amalina Restia dan Alkarya di Puskesmas Maninjau, Azim tidak bernyawa lagi. Dia diduga tewas setelah menelan air yang begitu banyak sehingga menghambat pernafasanya.
Setelah dinyatakan tewas oleh pihak Puskesmas, korban langsung dibawa orang tuanya ke rumah duka. Dari penuturan orang tua korban, Azim tidak bisa berenang. Mungkin ajakan teman-temannya untuk mandi di danau menjadi ketertarikannya.
“Kini kami mengikhlaskan kepergian putra ketiga kami untuk menuju surga disana. Semoga apa yang terjadi pada kami ini menjadi pembelajaran kita semua agar terus memantau anak-anaknya yang bermain di luar. Khususnya di lokasi air atau perbukitan, karena kalau kita lalai maka akan fatal akibatnya,” katanya.
Kasat menambahkan, untuk korban sendiri sudah diserahkan kepada kedua orang tuanya. Karena dari pihak Puskesmas tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. “Makanya korban kita serahkan kepada pihak keluarnya dan rencananya korban akan dimakamkan pada hari ini juga di pandam pakuburan keluarga,” katanya. (pry)