PADANG, METRO – Setelah pemain Uzbekistan Shukurali Pulatov sukses didatangkan Semen Padang FC, Senin (14/1), tim berjuluk Kabau Sirah kembali mendapatkan dua pemain lagi, untuk menghadapi kompestisi Liga Indonesia musim 2019. Keduanya, Teja Paku Alam yang berposisi penjaga gawang dan Muhammad Rifqi, bek sayap.
Teja Paku Alam diketahui adalah eks kiper Sriwijaya FC. Sementara Muhammad Rifqi merupakan eks Barito Putra. Dengan bergabungnya Rifqi, hingga saat ini, Semen Padang sendiri telah berhasil mendatangkan dua pemain belakang baru, yakni Syaiful Indra dan Pulatov.
Manajer Semen Padang FC, Win Bernadino mengatakan, kedua pemain tersebut mulai bergabung bersama tim pada Senin (14/1) sore. Mereka langsung menempati mess Kabau Sirah yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. “Teja dan Rifqi kita datangkan saat ini dengan status prakontrak, jelang nanti menjalani tes medis,” sebut Win.
Ia menambahkan, perekrutan para pemain ini dilakukan setelah selesainya urusan pemain tersebut dengan klub lamanya. Hal ini bertujuan, agar tidak ada permasalahan baik sesama tim maupun pemain dengan klub lamanya.
Teja dan Rifki direncanakan akan langsung menjalani sesi latihan bersama tim Semen Padang FC pada Selasa (15/1) pagi di GHAS. Masih ada beberapa pemain lainnya yang segera bergabung bersama tim Kabau Sirah dalam beberapa hari kedepan.
Teja sendiri sudah diketahui pamit dari klub lamanya Sriwijaya FC. Faktor keluarga menjadi salah satu penyebab kiper itu hengkang dari klub berjuluk Laskar Wong Kito itu. Kiper andalan Sriwijaya FC itu sudah berpamitan lewat akun Instagram pribadinya. Teja mengaku bagian terberat dari sebuah perjalanan yakni perpisahan.
”Setelah enam tahun, izinkan saya mengucapkan salam perpisahan dan ucapan terima kasih untuk semua keluarga besar Sriwijaya FC (SFC), rekan setim, jajaran manajemen, seluruh suporter, rekan media, dan masyarakat Sumsel yang sudah menerima hangat saya selama ini,” tulis Teja.
”Selama enam tahun belakangan, saya percaya bahwa rumah itu bukan hanya tempat kamu dilahirkan atau dibesarkan, namun juga tempat kamu belajar, mendapat keluarga baru dan menjalani hidup,” imbuhnya.
Bermain untuk SFC, PON Sumsel dan SFC senior adalah sebuah kebanggaan buat saya. Tidak hanya mendapat kesempatan awal meniti karir di dunia sepak bola. Namun, juga mengasah mental serta menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya.
Teja menambahkan bahwa ada pelbagai pengalaman selama berkostum Sriwijaya FC. “Sebuah proses yang dilalui dengan perjuangan, ada luka, tawa, bahagia dan semua itu yang memberatkan ketika harus berpisah. Saya percaya akan tetap kembali ke Palembang, entah itu sekadar bersilaturahmi atau mengenang kembali cerita indah yang sudah mengakar dalam perjalanan indah hidup ini,” imbuhnya.
Tak lupa, Teja juga mengunggah dengan bahasa Minang. “Kalau kecek urang minang, tibo nampak muko, pai nampak pungguang. Artinya, datang baik-baik, pulang pun harus baik-baik,” pungkas Teja. (ren)















