TANAHDATAR, METRO – Informasi wacana pergantian Sekda Tanahdatar mengemuka semakin kuat di masyarakat Tanahdatar. Dua nama sudah mengapung, Abdul Hakim dan Edi Susanto. Dua nama ini disinyalir sebagai kandidat kuat untuk mengisi jabataan Sekda Tanahdatar.
Menurut Ketua LSM Pakis (Pusat Kajian Informasi Strategis) Sumbar Sts Dt Rajo Indo SH MH, peluang besar bagi kuda hitam untuk menjadi Sekda di Tanahdatar, karena Sekda adalah dinamisator pemerintah daerah.
Untuk itu, ucap Dt Rajo Indo, seorang calon sekda harus betul betul tahu, mengerti, paham klasifikasi surat, serta merupakan nafas masyarakat. Apalagi Luhak Nan Tuo dikenal sebagai barometer politik Sumbar. Oleh sebab itu tidak sembarang orang bisa jadi Sekda di Tanahdatar.
Namun kata Dt Rajo Indo, moto orang minang tagak kampuang paga kampuang, tagak nagari paga nagari, masih hidup. Untuk tidak tertutup kemungkinan bagi yang punya nilai lebih bisa jadi sekda di Tanahdatar.
Sementara itu, kata Irwan Malin Basa M.Pd, yang ikut memperhatikan dinamika pemerintahan dan politik di Ranah Luhak Nan Tuo, Sekda itu sebaiknya berasal dari dalam pemerintan Kabupaten Tanahdatar sendiri, karena mereka sudah mengetahui seni administarasi kepemerintahan di Tanahdatar.
Meskipun pekerjaan seorang Sekda sudah diatur oleh UU, tetapi ada faktor sosiologis yang tak terjangkau oleh UU itu sendiri, ini hanya bisa didapat melalui pengalaman. Meskipun ada nama yang sudah mengapung, tidak ada salahnya, karena mereka punya kompetensi dan prestasi kerja.
Proses pemilihan sekda sebut Irwan, ada juklak dan juknis yang harus diikuti dan dilalui oleh para calon, ia juga berharap semua calon mengikuti peoses yang sudah ditenukan, sehingga tidak ada yang cacat hukum. (ant)
















