TANAHDATAR, METRO – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar, Riau dan Kepri mendapat amanah dalam mendukung serangkaian kegiatan kebudayaan yang digelar di sejumlah daerah di Sumbar sebagai iven nasional tahun ini.
”Amanah untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi agenda Direktorat Jenderal Kebudayaan – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai lembaga yang bergerak dalam kebudayaan dimana harus didukung penuh agar terlaksana dengan baik dan maksimal,” kata Kepala BPCB Nurmatias, Selasa (8/1), di Batusangkar.
Saat ditemui di kantornya di kawasan Pagaruyung, ia mengatakan bahwa beban tugasnya dalam perlindungan, konservasi, pemugaran serta zonasi dokumentasi terhadap pengembangan situs dan cagar budaya yang menyebar di tiga provinsi.
Dikatakan Nurmatias, tahun ini kembali menggarap permainan tradisi anak nagari silat yang mengkristal dan pergumulan beragam aliran dalam gemerlapan budaya di tengah anak nagari. Sebagaimana alek saat digelar tahun lalu dengan setting surau dan rumah gadang.
”Silat sebagai warisan budaya dunia akan kita usung selaras brand dengan silek pulang kampung yang tengah dipopulerkan saat ini,” timpalnya.
Diutarakannya, pendukungan kebudayaan secara umum program Indonesiana dengan cara memperkenalkan kebudayan melalui pameran dan lomba melukis dan mewarnai cagar budaya untuk tingkat Tk, SD dan SMP. Untuk untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda didukung kegiatan pekan budaya Indonesia serta untuk generasi muda milenial diadakan Young Camp Pemuda Melenial.
”Pemajuan kebudayaan, maka tercetuskan sebuah platfom kebudayaan yang menasional dengan lebel platform Indonesiana. Indonesiana adalah platform pendukung kegiatan seni budaya di Indonesia yang bertujuan untuk membantu tata kelola kegiatan seni budaya yang berkelanjutan, berjejaring, dan berkembang. Indonesiana diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Indonesiana dikerjakan dengan semangat gotong royong dan dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepedulian dan kepentingan atas pemajuan kebudayaan di Indonesia,” jelas Nurmatias.
Ia menyebut termasuk kegiatan pekan budaya Indonesia merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tahun ini juga, lanjut Nurmatias, BPCB ikut ambil bagian untuk mendukung kegiatan ini dalam bentuk pameran pendukungan yang akan menampilkan hasil kebudayaan dalam bentuk benda cagar budaya dengan konsep pelestarian terhadap benda cagar budaya tersebut dan mengenalakn benda cagar budaya terhadap generasi muda dalam bentuk lomba-lomba untuk tingkat PAUD/TK, SD, SMP. Sebagai lembaga yang khusus dalam pelestarian benda cagar budaya mengusung konsep mengenalkan cagar budaya dan pelestariannya sejak dari dini.
Sedangkan, untuk generasi milenial yang sarat dengan generasi muda melek tekonologi, BPCB mendukung kegiatan young camp pemuda milenial. Young camp milenial yang dicetuskan untuk generasi muda adalah bentuk sikap mengali filosofi hidup dari hasil kebudayaan masa lalu. Kebudayaan sebagai akar kehidupan, yang asal usul, harga diri, nilai-nilai luhur, tatanan filosofi hidup sebuah bangsa berasal darinya.
Menurutnya, BPCB menangkap young camp milenial sebagai bentuk pengalian nilai-nilai luhur dan filosofi hidup yang terkandung dalam cagar budaya. Nilai-nilai ini yang nanti menjadi pondasi bagi generasi milenial untuk tetap mempertahankan kebudayaan yang semakin dinamis. (ant)


















