PARIAMAN, METRO – Memperingatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-73, Pemerintah Kota Pariaman melaksanakan upacara bendera yang diikuti seluruh aparatur sipil negara Pemko Pariaman, beserta Korps ASN di lingkungan Kantor Kementerian Agama dan siswa madrasah, di halaman Balaikota Pariaman, kemarin.
Dihadiri Ketua DPRD Kota Pariaman, Sekdako, Forkopimda Kota Pariaman bersama kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kota Pariaman, kepala BUMN dan BUMD di Kota Pariaman serta pimpinan bank yang ada di Kota Pariaman serta para pensiunan Kemenag yang tergabung dalam PPKA.
Upacara HAB ke-73 di Kota Pariaman dilaksanakan dengan penuh khidmat dipimpin oleh Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin membacakan sambutan Menteri Agama mengambil tema Jaga Kebersamaan Umat.
Diawal sambutan Menteri Agama, yang dibacakan Wawako Mardison Mahyuddin mengajak kita semua merayakan HAB ke-73 ini dalam kesederhanaan, ditengah bencana yg melanda Indonesia mulai dari Lombok, Palu, dan Selat Sunda. Bersama kita falam duka saudara-saudara kita.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa berdirinya Kementerian Agama pada 3 Januari 1946 adalah untuk menjaga dan memelihara, sekaligus mengembangkan kualitas pendidikan keagamaan masyarakat kian naik peringkat. Agar tetap dan terus terjaga kerukunan hidup antarumat beragama yang kian rekat. Dan pada akhirnya agar kualitas.
“Melalui peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama, kita diingatkan kembali arti pentingnya jaminan hak beragama dalam pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pembukaan dan pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia,” tambahnya.
Selesai upacara, Wakil Walikota Pariaman dengan didampingi Kakankemenag dan jajaran Forkofinda menyerahkan Satya Lencana bagi 12 orang ASN Kemenag yang terdiri dari 1 orang masa kerja 30 tahun, 6 orang masa kerja 20 tahun dan 5 orang masa kerja 10 tahun .
Sementara itu, Kemenag Kota Pariaman Muhammad Nur mengatakan, di hari ulang tahun ke 73 mari kita bersyukur bahwa kementrian agama dari tahun ke tahun kemenag dari zaman kezaman semakin diakui keberadaanya.
“Untuk kedepan mari kita susun bagaimana cara kerja kementerian agama ini betul-betul bisa diaplikasikan dan berpihak kepentingan masyarakat, ini perlu kita bikin SOP (standar operasional prosedur) dalam pelayanan masyarakat, Insha Allah kita telah PTSP ( pelayanan terpadu satu pintu) kemudian kantor kita ini telah zona integritas bebas dari korupsi,” tutup Muhammad Nur. (efa)
