HUT ke-77 Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (1/10) menjadi momentum bagi Pemprov Sumbar menekan angka inflasi di daerah ini.
Seperti diketahui, saat Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah ikut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8) lalu, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Sumbar masuk lima provinsi dengan tingkat inflasi melebihi tingkat inflasi Indonesia saat ini, pada angka 4, 94 persen.
Sumbar bahkan masuk dalam kategori kedua provinsi yang mengalami inflasi tertinggi secara nasional. Yaitu mencapai 8,01 persen, setelah Provinsi Jambi yang mencapai 8,55 persen.
Menyikapi kondisi ini Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah langsung mencanagkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumbar, di Auditorium Gubernuran, Senin (19/9).
Mahyeldi mengatakan, melalui GNPIP Sumbar, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah melaksanakan beberapa langkah strategis untuk mengatasi inflasi ini.
HUT ke-77 Provinsi Sumbar dijadikan sebagai momentum melaksanakan langkah strategis tersebut. Di antaranya, melakukan penanaman cabai dengan menggerakkan Kelompok Wanita Tani (KWT), mendorong masyarakat memakai pupuk organik dan melakukan Bazar Pasar Murah.
Terkait pupuk organik, Pempro Sumbar membuat kebijakan memberikan insentif berupa pemberian rumah kompos dan mesin pengolah kompos kepada kelompok tani. Mahyeldi berharap langkah strategis ini mempengaruhi keseimbangan inflasi, tidak hanya pada tahun ini saja. Namun berefek pada tahun 2023 mendatang.
Mahyeldi juga meminta masyarakat meningkatkan produksi di beberapa komoditi seperti beras, daging ayam, telur, dan komoditi lainnya yang mempengaruhi inflasi di Sumbar.
Terkait Bazar Pasar Murah, merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Pemprov Sumbar melaksanakan Bazar Pasar Murah di halaman Kantor Gubernur Sumbar, pada 14 September 2022 lalu.
Bazar Pasar Murah ini digelar serentak di seluruh kabupaten kota. Bazar Pasar Murah mengikutsertakan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Bulog, distributor di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sumbar. Serta klaster bi naan Bank Indonesia (BI).
Di lokasi Bazar Pasar Murah juga disediakan mobil kas keliling BI untuk memberikan layanan uang layak edar kepada masyarakat.
Sebelumnya, Bazar Pasar Murah juga dilaksanakan BI pada 31 Agustus 2022 lalu, yang menghadirkan beberapa distributor komoditas pangan yang mengalami kenaikan akibat inflasi.
Dalam menekan inflasi, Pemprov Sumbar jugamenjaga kelancaran distribusi barang-barang di Sumbar dengan melakukan perbaikan infrastruktur di tiga ruas jalan Padang-Solok.
Mahyeldi juga mendorong bupati dan wali kota di Sumbar mengambil langkah pengendalian inflasi. Hal ini menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Penggunaan Belanja Daerah Tidak Terduga Dalam Rangka Pengendalian Inflasi di Daerah per 19 Agustus 2022.
Beberapa langkah yang dilaksanakan di antaranya, mendistribusikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mahyeldi meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk memberdayakan dana desa di masyarakat agar terkelola secara baik.
Selain itu, Mahyeldi memerintahkan dana KUR di perbankan bisa dimanfaatkan untuk menahan kenaikan harga barang dan jasa. Program KUR dikeluarkan guna mempercepat produksi komoditas terutama pangan. Agar mencegah dampak inflasi, serta menjaga daya beli masyarakat.
Upaya lainnya,dana Badan Amil Zakat (BAZ) dialokasikan ke masyarakat yang tidak mampu, serta membantu para petani menyediakan bibit dan pupuk yang sedang langka.
Juga dilaksanakan optimalisasi anggaran. Kepala daerah harus mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak dan sangat dibutuhkan oleh daerah dan masyarakat. Hal ini dilakukan dapat menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Untuk menekan laju inflasi, Pemprov Sumbar juga melaksanakan sejumlah event besar pada HUT ke-77 Provinsi Sumbar. Salah satu event terbesar yakni, pameran produk UMKM terbesar di Sumbar bertajuk “UMKM Sumbar Malagak” pada 29 September hingga 2 Oktober 2022.
Juga ada event Kuliner Rakyat, Sabtu, (1/10), di Pelataran Parkir DPRD Sumbar, Pekan Kebudayaan Daerah, yang dilaksanakan 1 hingga 5 Oktober 2022.
Hadirnya event-event besar ini berdampak menggeliatnya aktivitas ekonomi UMKM dan masyarakat, sehingga dengan perputaran uang yang cukup besar di Sumbar, ikut menekan laju inflasi.
Selain menyelenggarakan berbagai event peringatan HUT ke-77 Provinsi Sumbar, juga disiapkan event yang mendatangkan orang dari luar datang berkunjung ke Sumbar melaluiprogram Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023.
Juga ada event lainnya, Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), dan MTQ Korpri Nasional ke-VI yang juga dalam waktu dekat dilaksanakan.
Upaya menekan angka inflasi di Sumbar juga didukung BI Provinsi Sumbar melalui tujuh program unggulan BI, antara lain, optimalisasi keterjangkauan harga, perluasan kerjasama antar daerah (KAD), optimalisasi fasilitas distribusi pangan.
Selain itu, memperkuat ketahanan komoditas holtikultura, peningkatan pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) dan sarana produksi pertanian (saprodi), penguatan infratruktur TIK dan koordinasi yang efektif.
Untuk menindaklanjuti pengendalian inflasi daerah di kabupaten/kota, yang dilakukan oleh BI antara lain, komunikasi publik, operasi pasar murah, pemberian bantuan bibit, gerakan produksi dan penggunaan pupuk organik. Juga ada penyaluran alsintan, saprodi, dan dukungan digital farming, serta pengembangan sen tra produksi atau food estate. (AD.ADPSB)
