TANAHDATAR, METRO – Melalui kegiatan olahraga pacu Jawi, Tanahdatar dikenal mancanegara. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya kehadiran wisatawan mancanegara untuk menyaksikan dan mengabadikan atraksi pacu Jawi melalui jepretan kamera. Bahkan, salah satu foto pacu jawi telah pernah juara di ajang internasional.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Zuldafri Darma pada penutupan Alek Pacu Jawi di Sawah Padang nagari Pariangan, belum lama ini. “Pacu jawi adalah iven anak nagari kita dan saat ini sudah mendunia, bahkan daerah Tanahdatar sudah populer di mancanegara, ini terbukti dengan banyaknya para pencinta fotography dalam dan luar negeri yang datang untuk mengabadikan momen-momen menarik dalam balapan sapi di atas lumpur sawah tersebut, untuk itu kita semua berkewajiban untuk terus menjaga dan melestarikannya, agar kegiatan ini tetap bisa diselenggarakan,” ujar Zuldafri.
Pada kesempatan tersebut wabup juga apresiasi kepada panitia khususnya pengurus Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) dibawah binaan Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Tanah Datar, yang rutin menyelenggarakan dari satu nagari lainnya secara bergiliran tanpa terlepas dari musyawarah bersama niniak mamak setempat. Itu salah satu bukti tradisi dari leluhur yang selalu dilestarikan.
Wabup ucapkan terimakasih kepada perantau dan masyarakat yang telah memvote pacu jawi sebagai atraksi budaya terpopuler Indonesia tahun 2018, Alhamdulillah atraksi budaya Pacu Jawi menjadi nomor dua terpopuler di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 Kategori Atraksi Budaya oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Kepala Disparpora Abdul Hakim mengatakan, Pacu Jawi merupakan Alek Anak Nagari Kabupaten Tanahdatar yang meriahkan usai panen padi. Alek pacu jawi digelar di empat kecamatan yakni kecamatan Pariangan, Rambatan, Lima Kaum dan Sungai Tarab, pelaksanaan pacu jawi belakangan ini semakin mendunia, di mana pacu jawi selalu diminati fotografer nasional dan internasional.
Selain itu, ivent ini sangat bermanfaat selain harga sapi-sapi ini naik hingga mencapai Rp50 juta per ekor juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya, karena banyaknya masyarakat yang berjualan aneka makanan, minuman dan lainnya.
Turut menyaksikan alek pacu jawi kali ini, Wakil Anggota DPRD Tanahdatar Saidani, mantan Bupati Tanahdatar sekaligus tokoh masyarakat, M. Shadiq Pasadigoe, Camat Pariangan beserta Forkopimca, Wali Nagari dan ribuan penonton dari dalam dan luar negeri. (ant)
